Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggebut pembangunan park and ride yang berdiri di gedung lima lantai Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
Pembangunan park and ride yang dimulai sejak Januari 2018 itu hampir rampung, pengerjaannya kini telah mencapai 93 persen rampung.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, hingga saat ini pembangunan park and ride Terminal Intermoda Joyoboyo sudah memasuki 93 persen rampung. Selanjutnya, pengerjaan tinggal proses finishing seperti pengecatan dan pemasangan interior.
“Kita berharap akhir Desember 2019 nanti bisa dimanfaatkan, ketika musim liburan akhir tahun. Sehingga tidak macet seperti tahun-tahun sebelumnya untuk pengunjung KBS (Kebun Binatang Surabaya),” kata Irvan, Rabu (18/09).
Ia menjelaskan, selain berfungsi sebagai terminal angkutan umum, nantinya TIJ juga digunakan sebagai tempat parkir kendaraan, baik roda dua (R2), roda empat (R4), bus pariwisata maupun sepeda angin.
Salah satunya adalah digunakan sebagai parkir kendaraan pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS).
“Kita berharap Terminal Joyoboyo ke depan bisa menjadi stasiun intermoda. Tidak hanya moda darat tetapi juga moda rel, bisa connecting dengan Stasiun Wonokromo,” ujar Irvan.
Jika parkir utama di KBS penuh, nantinya masyarakat bisa memanfaatkan park and ride yang ada di Terminal Joyoboyo. Maka dari itu, pihaknya juga bakal melengkapi papan informasi di KBS jika nantinya parkir utama penuh.
“Nanti ada papan informasi kalau (parkir) KBS penuh, kita alihkan ke park and ride Terminal Joyoboyo,” jelasnya.
Park and ride Terminal Joyoboyo ini memiliki kapasitas Satuan Ruang Parkir (SRP) yang cukup besar untuk menampung volume kendaraan. Untuk kendaraan R4 sebanyak 320 SRP, roda dua atau motor 500 SRP, bus pariwisata 8 SRP, sedangkan untuk sepeda angin 100 SRP.
Menurutnya, pengunjung KBS yang memanfaatkan fasilitas parkir di park and ride Joyoboyo, selanjutnya bisa berjalan kaki melewati zebra cross menuju ke pintu selatan KBS. “Sementara ini dari Joyoboyo ke KBS bisa jalan kaki. Ada zebra cross yang kita hubungkan dengan pintu selatan KBS,” kata Irvan.
Sementara itu, ketika ditanya terkait dengan rencana pengerjaan underpass yang menghubungkan TIJ dengan KBS, Irvan menjelaskan, bahwa pembangunan itu direncanakan pada tahun depan.
Nantinya pembangunan akan dilakukan secara bertahap, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya tahun 2020.
“Kita masih koordinasi dengan Bappeko (Badan Perencanaan Pembangunan Kota) Surabaya untuk penganggarannya, kurang lebih (estimasi) Rp20 Miliar,” pungkasnya. (ita)