Perhatian Khofifah Bagi Juru Pelihara Situs
PERISTIWA SENI BUDAYA

Perhatian Khofifah Bagi Juru Pelihara Situs

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa minta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk memperhatikan juru pemelihara situs bersejarah dan makam pali wali.

“Para penjaga situs dan makam wali punya peran besar dalam menjaga warisan budaya serta sejarah bangsa, Disbudpar harus memperhatikannya,” tutur Gubernur, saat Halal Bi Halal Idul Fitri 1440 H dengan Aparatur Pemerintah di Graha Wisata Disbudpar Jatim, Selasa (11/6).

Dikatakannya, Jatim sangat kaya akan peninggalan bersejarah Kerajaan Majapahit. Selain itu, di provinsi ini terdapat lima makam lima sembilan wali. “Sampai sekarang makam para wali dan situs terawat dengan baik sampai sekarang, itu berkat juru pelihara,” ungkapnya.

Banyak pembelajaran yang diwariskan para wali untuk masyarakat, seperti Sunan Giri yang mengajarkan agar yang mampu selalu membatu yang miskin. Sunan Kali Jaga mewariskan pesan Urip Kudu Urup. “Sunan Kali Jaga mengajarkan kita kalau kita harus bisa meneraing sesama,” tuturnya.

Sementara Sunan Bonang meninggalkan Kalpataru sebagai warisan yang sampai saat ini catatan sejarahnya ada di Kabupaten Tuban. “Kalpataru itu sebenarnya digunakan Sunan Bonang sebagai lambang kerukunan umat beragama, tapi kalpataru sekarang dipakai sebagai penghargaan lingkungan,” jelasnya.

Jika yang sudah meninggal saja bisa memberi rezeki yang hidup (masyarakat sekitar area makam wali songo- red), maka Gubenur berharap, mereka yang masih hidup bisa lebih bermanfaat untuk sesama.

“Bisa dilihat ribuan orang mengantungkan prekonomiannya di sekitar makam para wali, ini menandakan jika yang meninggal tidak hilang dan dilupakan begitu saja tetapi juga harus dirawat makamnya,” harapnya.

Gubenur sangat menyayangkan, jika ada sekelompok orang yang mem-bid’ah-kan ziarah kubur termasuk ke makam wali, padahal ini adalah makam orang yang penuh karomah ( makam orang yang dimuliakan Allah)

“Nawa Bhakti Satya salah satunya adalah Jatim Harmoni, antara lain situs-situs bersejarah dan makam-makam yang menjadi cagar budaya harus dijaga, jangan dianggap bahwa orang yang sudah meninggal itu selesai, banyak yang menggap seperti itu. Saya ingin mengajak kita membangun harmoni saling menghormati,” tambahnya.

Sementara Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto menambahkan, para juru pelihara situs dan makam perbulannya mendapatkan bantuan Rp 350 ribu/orang. “Hari ini ada 250 penjaga situs dan makam wali yang mendapatkan tali asih dari Ibu Gubernur,” katanya. (jnr)