Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dirinya membuka diri kepada siapa pun untuk bersama-sama untuk bekerja sama membangun negara ini, memajukan negara ini.
Tetapi Ia menegaskan, tidak akan memberikan toleransi kepada siapa pun juga yang akan mengganggu keamanan, terutama perusuh-perusuh.
“Kita tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak negara kita, akan merusak Negara Kesatuan republik Indonesia. Tidak ada pilihan, nggak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5) sore.
Sebelumnya Kepala Negara menegaskan, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, dirinya mempunyai kewajiban untuk menjaga stabilitas politik dan stabilitas keamanan.
Sementara terkait pemilu sebagai satu event dari perjalanan negara Indonesia yang masih panjang, Presiden Jokowi mengingatkan, sudah disediakan oleh konstitusi bahwa segala perselisihan, sengketa itu diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Saya menghargai Pak Prabowo-Sandi yang telah membawa sengketa Pemilihan Presiden kemarin ke MK. Saya juga meyakini bahwa hakim-hakim di MK akan memutuskan sesuai dengan fakta-fakta yang ada, berdasarkan fakta-fakta yang ada,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara juga mengingatkan, bahwa saat ini adalah bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh kasih sayang untuk kita semuanya saling menghormati, saling menghargai, dan kewajiban sebagai umat Islam untuk memperbanyak amal saleh, berbuat baik.
Menurut Kepala Negara, situasi sampai saat ini masih terkendali. Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.
“Saya mengajak untuk merajut kembali persatuan, merajut kembali persaudaraan, merajut kembali kerukunan kita karena Indonesia adalah rumah kita bersama,” pungkas Kepala Negara.
Mendampingi Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan pers itu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (sak)