Pemilihan Umum yang dilaksanakan serentak pada 17 April 2019 lalu membangkitkan euphoria masyarakat seantero negeri.
Masyarakat menyambut dengan suka cita, bahkan di sejumlah tempat di luar negeri, pemilu yang dilakukan lebih awal diwarnai dengan antusiasme yang luar biasa dengan antrian pemilih yang mengular bahkan membeludak.
Sedangkan di dalam negeri, sehari sebelum pencoblosan, para perantau berbondong-bondong mudik ke kampung asalnya untuk memberikan suara. Terminal, bandara bahkan pelabuhan mengalami lonjakan penumpang.
Ini mencirikan secara langsung bahwa rakyat Indonesia peduli dengan aktif untuk menyumbangkan suaranya melalui masing-masing pilihannya dengan tujuan yang sama yakni membangun Indonesia lebih baik lagi didepan.
Euphoria ini juga berimbas baik bagi perekonomian Indonesia, pasca pemilu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia cerah, proyeksi ini tertuang dalam laporan lembaga keuangan internasional Morgan Stanley pada Rabu (17/4), mencatat bahwa Indonesia mampu tumbuh mencapai 5,3% lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 5,17%.
Morgan Stanley juga memperkirakan bahwa Indonesia dapat melawan arus global (perlambatan ekonomi) pada 2019. Ini menjadi angin segar dalam segala sektor usaha, demikian juga pada sektor infrastruktur dan properti.
Hene Putro, General Manager Skandinavia Apartment di Jakarta mengatakan, dengan kombinasi pelonggaran kondisi keuangan global serta kondisi makro domestic memungkinkan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan yang berimbas pada cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
“Bila suku bunga acuan turun, perbankan juga secara perlahan akan menurunkan suku bunga kredit. Ini hal yang tentu menjadi pencerahan bagi mereka para non-investor yang masih dalam tahap ‘meninjau’ kestabilan ekonomi untuk memutuskan berinvestasi dalam properti,” ungkap Hene Putro.
Menurut Hene, fokus negara terhadap bantuan sosial dan pada infrastruktur juga akan menghasilkan efek ganda yang lebih besar dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Tangerang sendiri sebagai kota mandiri terus memperlihatkan pertumbuhan khususnya di sektor infrastruktur, jalur-jalur utama semakin baik, ditambah dengan pembangunan tol yang tak henti, ini juga berimbas langsung pada internal selling kami, masyarakat kerap bergabung dengan Skandinavia setiap bulannya mencapai lebih dari 15 unit dan semakin banyak yang juga bergabung untuk investasi jangka panjang unitnya pada Fika Rooms,” tambahnya.
Tak heran apabila pengembang juga kerap melaksanakan Open House untuk mengundang dan mendekatkan diri pada para calon pembeli. Pengembang optimis penjualan properti khususnya Skandinavia yang terletak di tengah pembangunan infrastruktur yang semakin baik akan habis pada pertengahan tahun 2019. (ist)