Program 99 Hari, Wagub Jatim Roadshow
KOMUNITAS PERISTIWA

Program 99 Hari, Wagub Jatim Roadshow

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak langsung melakukan roadshow ke beberapa daerah guna percepatan program 99 hari kerja pasca pelantikan. Tiga daerah yang disambangi, yakni Tulungagung, Kab Kediri dan Kota Kediri.

Saat bertemu Bupati Tulungagung, Jumat (15/2), Emil menyatakan komitmen terwujudnya finalisasi trase selingkar Wilis dan rencana pembiayaan selingkar Wilis dengan menggunakan kombinasi pendanaan pusat, provinsi dan kabupaten.

Untuk mewujudkan poros utama lingkar Wilis maupun sirip-siripnya demi mewujudkan bersatunya ekonomi masyarakat di 6 kabupaten yakni Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, Madiun dan Kediri.

Selain itu, juga dibahas JLS Tulungagung dan Trenggalek, pengembangan pariwisata terpadu antara Kawasan Popoh dan Pantai Prigi, serta potensi pemanfaatan Pelabuhan Niaga untuk mengembangkan industri yang saat ini mulai bergeliat di wilayah Campur Darat, Bandung dan sekitarnya.

Saat bertemu dengan Walikota Kediri, Emil membahas potensi besar yang dimiliki Kediri sebagai lokasi yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Kertosono-Kediri, dan juga adanya pembangunan bandara.

Serta disampaikan rencana pembangunan SMA Taruna seperti SMA Taruna Nusantara yang ada di Magelang dengan lahan sekitar 2,5 hektar dan membutuhkan kawasan yang ada di bawah atau dalam lingkungan perhutani yang ada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kami juga membahas kesinambungan jaringan jalan termasuk jembatan yang akan menjadi penghubung kawasan bandara dengan Kota Kediri. Kota Kediri memiliki keterbatasan karena tidak boleh melewati delapan lantai sebagai restriksi yang diterapkan TNI,” jelas Wagub Jatim melalui siaran pers Humas Setdaprov Jatim.

Saat bertemu dengan Bupati Kediri, Wagub Emil membahas jalan-jalan strategis seperti jembatan yang belum tersambung di Jalur Mojo Ploso yang ada di Kediri.

Kemudian juga status pengadaan tanah yang diharapkan pada Bulan Maret bisa dilakukan groundbreaking bandara dan memerlukan dukungan RT/RW, serta bersama-sama mencari solusi agar pengadaan tanah dapat dilakukan pada tepat waktu. “Ini merupakan proyek strategis nasional yang memerlukan perhatian dari provinsi,” katanya.

Kemudian pengembangan kawasan barat juga minta didorong dan dilakukan koordinasi dengan Bappeda dan Dinas PU Kediri untuk memfinalisasi trase yang jangan sampai memotong urat nadi sungai atau air terjun. “Dan jalur ini perlu segera disepakati,” pungkasnya.

Menurutnya, Bupati Kediri memiliki inisiatif yang baik terkait pengembangan desa wisata yang diharapkan bisa mendorong kreatifitas. Adapun desa wisata yang akan dikembangkan seperti Desa Wisata yang ada ke arah Kandangan, ke arah Batu, maupun yang ada di sisi barat dari Sungai Brantas. (ita)