Gus Ali Tulangan: “Ojok Sok Sufi”
KOMUNITAS PERISTIWA

Gus Ali Tulangan: “Ojok Sok Sufi”

Ditulis: Kholiq Arif, mantan Bupati Wonosobo

KH Ali Masyhuri atau Gus Ali tadi pagi telpon saya dengan nada cukup keras. “Mas Kholiq’, yaopo Jawa Tengah, iso menang berapa persen untuk nomer 1 (maksudnya paslon Jokowi-Makruf Amin). Ayo balapan kambek Jatim. Wajib 70 persen minimal Jatim,” kata Gus Ali sangat serius.

Spontan saya jawab; “Insya Allah menang, Yai. Mudah-mudahan bisa 60 persen, Yai.”

Bukan tanpa alasan saya menjawab begitu. Karena, Sabtu kemarin saya baru berbincang dengan kawan-kawan surveyor dari sebuah lembaga penelitian.

Hasilnya, paslon 1 masih memiliki angka di atas 59%. Meski lembaga lain ada 56% dan ada juga yang satu strip di bawah 50%, namun selisih masih lumayan jauh, yakni 28%.

“Ngoten, nggih? Tapi ati-ati tenan, ati-ati jok nganti kalah. Jatim-Jateng bandule nasional,” tegas Gus Ali berkali-kali.

Dari telaah Gus Ali, pilpres 2019 merupakan pertarungan masa depan NU, bukan sekadar Jokowi atau Kyai Ma’ruf Amin.

Saking krusialnya, pimpinan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo tersebut menandaskan berkali-kali agar semua potensi harus tergerakkan secara maksimal untuk memenangkan paslon 01.

“Kalau sampai kalah, berat masa depan NU. Isok diucek-ucek terus oleh kelompok kanan. Ini politik. Kita harus berani perang, ojok sok sufi. Pertarungan harus kita menangkan.”

Beliau berkali-kali mengulangnya. “Eling-eling yo, Mas. Kita harus menang melawan arus besar sekali pun,” tegasnya sekali lagi, lantas menutup telpon.

Saya agak tertegun dengan pernyataan keras Gus Ali yang baru saja itu. Tertegun? Iya.

Karena faktanya, meski hasil survei masih cukup bagus, tetapi banyak kelompok kepentingan yang mengusung paslon 01 belum bergerak secara maksimal.

Dan praktis keluarga besar NU yang hari ini secara terus-menerus dan maraton melakukan berbagai pertemuan dan sosialisasi ke publik.

PDIP yang kandang politiknya Jokowi di Jawa Tengah, belum begitu signifikan bergerak. Malah kalau dibilang, masih kalah semangat dengan kawan-kawan Nasdem dan PKB.

Apalagi di daerah Kedu dan umumnya Jawa Tengah, sahabat-sahabat PPP masih jauh dari harapan.

Rata-rata tokoh mereka bilang, bahwa mereka sedang berjuang mengejar elektabilitas partainya agar lolos dalam parliamentary threshold.

Belum lagi kader muda PPP yang menamakan diri Gerakan Pemuda Ka’bah atau GPK, yang malah jelas-jelas memasang spanduk dan baliho mendukung paslon 02.

Semoga bermanfaat. Aamiin…(*)