Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR menyepakati besaran rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1440H/2019M adalah rata-rata sebesar Rp 35.235.602. Dalam mata uang dollar Amerika, rata-rata BPIH ini setara dengan 2.481 USD, untuk kurs 1 USD = Rp 14.200.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, jika dilihat dari kurs Rupiah, BPIH tahun ini sama dengan besaran BPIH tahun lalu, yaitu rata-rata sebesar Rp 35.235.602. Namun, jika dalam kurs dollar, BPIH tahun ini justru lebih rendah 151 USD. Sebab, rata-rata BPIH tahun 2018 sebesar 2.632 USD.
“BPIH Indonesia adalah yang paling murah di antara negara-negara ASEAN yang mengirimkan jemaah haji ke Arab Saudi,” jelas Menag usai penandatanganan kesepakatan mengenai BPIH di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/2).
Menag menunjuk data, dalam kurun waktu empat tahun terakhir, rata-rata biaya haji Brunei Darussalam berkisar di atas 8.000 USD, yaitu 8.738 USD (2015), 8.788 USD (2016), 8.422 USD (2017), dan 8.980 USD (2018).
Untuk Singapura, rata-rata di atas 5.000 US dollar, yaitu: 5.176 USD (2015), 5.354 USD (2016), 4.436 USD (2017), dan 5.323 dollar AS (2018). Sementara Malaysia, rata-rata biaya haji sebesar 2.750 USD (2015), 2.568 USD (2016), 2.254 USD (2017), dan 2.557 dollar AS (2018).
Adapun rata-rata BPIH Indonesia pada 2015 sebesar 2.717 USD. Sementara tiga tahun berikutnya adalah 2.585 USD di 2016, 2.606 USD di 2017, dan 2.632 USD di 2018.
Diakui Menag, sekilas BPIH Indonesia lebih tinggi dari Malaysia. Namun sebenarnya lebih murah, karena dari biaya yang dibayarkan jemaah, ada 400 USD atau setara 1.500 Riyal Saudi yang dikembalikan lagi kepada setiap jemaah haji sebagai biaya hidup (living cost) di Tanah Suci.
“Saat pelunasan, jemaah membayar BPIH yang di dalamnya termasuk komponen biaya hidup (living cost). Komponen biaya tersebut bersifat dana titipan saja. Saat di asrama haji embarkasi, masing-masing jemaah yang akan berangkat akan menerima kembali dana living cost itu sebesar 400 USD atau setara 1.500 Riyal Saudi,” tandas Menag seraya menegaskan, sebenarnya pada kenyataannya jemaah haji tahun 2019 ini rata-rata hanya membayar 2.081 USD.
Untuk tahun ini, meski biaya haji tidak mengalami kenaikan, namun Menag menjamin akan ada peningkatan kualitas pelayanan haji dibanding tahun lalu.
“Tenda di Arafah akan menggunakan AC. Urinoir di Mina akan ditambah jumlahnya. Bus Shalawat akan melayani jemaah yang tinggal di luar radius 1km dari Masjidil Haram,” tegas Menag. (sak)