Kesuksesan Film Kado di ajang bergengsi tingkat internasional menjadi bukti besarnya potensi film daerah. Hal ini diharapkan menjadi trigger perkembangan film daerah.
Film pendek yang juga menjadi juara di Venice Film Festival 2018 ini merupakan karya asli pemuda asal Makassar dengan mengambil latar belakang kehidupan siswa di Kota Daeng.
Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Endah Wahyu Sulistianti, menilai jika sineas daerah diberi kesempatan akan mampu berprestasi bahkan di tingkat internasional dengan mengangkat keunggulan daerah.
“Film yang mengangkat budaya lokal bisa lebih diterima oleh masyarakat. Kami berharap akan muncul banyak sutradara baru dari daerah sehingga semakin memperkuat ekosistem perfilman Indonesia,” ungkap Endah dalam Press Conference Pendukungan Bekraf terhadap Film Kado dalam Sundance Film Festival di CGV FX Sudirman, pekan lalu.
Sutradara Film Kado, Aditya Ahmad, mengungkapkan film pendek ini lahir setelah melalui kegalauan yang mempertanyakan eksistensi sebagai manusia. Film tersebut mengambil latar belakang kehidupan Isfi yang tomboy. Namun dia demi memberi kejutan kepada sang sahabat, Isfi rela menggunakan rok dan berhijab.
Produser Film Kado, Riri Riza, menyampaikan film ini merupakan gambaran menarik multikultural yang ada di Indonesia.
Menurut dia potensi film sangat luas, tidak hanya film komersil maupun film berdurasi panjang tapi film pendek pun memiliki potensi yang besar dan memiliki kesempatan untuk tampil dan diakui secara internasional. Bahkan film ini juga telah mendapat dua penawaran untuk tampil di platform digital.
Produser Film Kado, Mira Lesmana, mengatakan keikutsertaan di Sundance Film Festival juga merupakan America premier film berdurasi 15 menit ini. Bahkan keterlibatan dalam ajang perfilman ini berdasarkan undangan dari penyelenggara setelah sukses di Venice Film Festival.
Kepala Bekraf, Triawan Munaf, menyampaikan Keikutsertaan film pendek dalam festival film ini memiliki peran penting bagi posisi film Indonesia di dunia internasional. Sundance Film Festival merupakan festival film independen terbesar di Amerika Serikat.
Keikutsertaan film Kado (A Gift) dalam ajang bergengsi tersebut juga merupakan bagian dari prestasi yang telah diraih sebagai Best Short Film dalam Venice International Film Festival 2018.
Dari sisi Indonesia, festival tersebut tidak hanya penting dari sisi nominasi penghargaan tetapi juga sebagai promosi karya film nasional. Di dalam festival tersebut diharapkan terjalin kerjasama dalam ko-produksi film.
Pada kesempatan tersebut, Bekraf juga akan melakukan penjajakan kerja sama dengan Sundance Institute. Institusi ini dapat memberi penguatan training ground dan networking.
Hal ini karena meski potensi Sumber Daya Manusia (SDM) tinggi tapi dari sisi jumlah dinilai masih sangat kurang, mulai dari sutradara, penulis skenario, kru, hingga pemain film.
“Pertumbuhan industri Indonesia sangat pesat yang terlihat dari jumlah penonton mencapai lebih dari 50 juta orang. Kebutuhan layar bioskop di Indonesia itu idealnya sekitar 6.000 layar tapi saat ini baru ada sekitar 1.700 layar,” imbuh Endah. (sak)