Satu lagi brand (merek) asli dari Jawa Timur berhasil menembus pasar dunia, yaitu Kopi Giras yang diproduksi oleh CV. Graha Rejeki Indonesia, Lamongan. Kopi seduh siap saji ini telah diekspor ke Bahrain, berpeluang untuk pintu masuk negara Timur Tengah lainnya.
Kopi Giras menjadi salah satu binaan dari Free Trade Agreement (FTA) Center Surabaya, sebuah lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Perdagangan RI dibawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perundingan dan Perdagangan serta Ditjen.
Pengembangan Ekspor Nasional, dalam operasionalnya didaerah bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai tenaga ahli untuk memberikan pelayanan konsultasi, edukasi dan advokasi bagi Usaha Kecil Menengah yang berorientasi ekspor.
Owner Kopi Giras, Tarmudi mengaku tidak menduga mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dari FTA Center Surabaya, karena selama ini ia merasakan bisnis kopinya telah banyak mendapatkan fasilitas dari FTA berupa pelatihan sampai pendampingan ekspor, proses perijinan hingga pameran di dalam maupun di luar negeri. Kopi Giras ekspor ke Bahrain tercatat telah membukukan omzet Rp 400 juta.
Pada tahun 2019 ini, pengusaha muda akan ekspansi pasar ke Jepang pada bulan Maret, Malaysia bulan April dan Agustus merambah Rusia. Ia tetap berharap eksistensi FTA Center ini dan berharap dapat tambahan untuk coaching klinik untuk membidik pangsa pasar khusus tepat sasaran.
“Merasa surprise dapat sertifikat, lebih dari itu FTA Center telah banyak memberikan fasilitas khususnya pasar ekspor, kedepannya FTA bersama konsultan ahli dari Fakultas Ekonomi Bisnis Unair ini juga menambahi materi dan coaching klinik membidik target market tepat sasaran,” kata Tarmudi, Rabu (23/01) di Gedung Dekranasda Jatim.
UKM binaan FTA Center Surabaya ini, untuk pasar lokal dalam negeri, beromzet antara Rp 300 juta sampai Rp 1,8 miliar dari transaksi penjualan kopi 5-30 ton setiap bulannya, didukung 45 distributor dan ritel warkop sebanyak kurang lebih 4000 kedai kopi di seluruh Indonesia. (jnr)