Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia. Dua modal besar yang dimiliki Indonesia yaitu penduduk muslim terbesar dan lembaga pendidikan Islam terbanyak dunia.
“Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai destinasi studi Islam dunia harus terus diupayakan dan diwujudkan. Visi menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia bukan hal yang utopis,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, Senin, (21/1).
Harapan ini disampaikan, saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Ditjen Pendidikan Islam, Minggu (20/1) di Sentul City Bogor.
Ia menjelaskan artikulasi keagamaan di Indonesia juga tidak lepas dari kontribusi pendidikan Islam. “Indonesia tidak begitu mudah diinfiltrasi oleh gerakan radikal dan intoleran karena dibina oleh Pendidikan Islam yang moderat,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pentingnya program kreatif dan inovatif, serta bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal ini harus menjadi kesadaran bersama agar cita-cita Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia segera terwujud.
“Saya ingin mulai saat ini kita mengundang mahasiswa-mahasiswa asing untuk belajar ke Indonesia. Iran sangat konsen untuk membuka Indonesia Corner di Iran. Selain itu, program mencetak 5000 Kyai sebagai perimbangan dari Program 5000 Doktor harus mulai kita realisasikan dalam tahun 2019,” tandasnya. (sak)