Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Jatim bertekad untuk lebih memperbanyak dan memperluas jaringan galeri investsi Jatim khususnya dan Indonesia umumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Dewi Sriana Rihantiasni kepala perwakilan BEI Jatim disela media gathering bersama sejumlah wartawan yang biasa ngepos di BEI Jatim, Senin (17/12).
Lebih jauh Anna, sapaan akrab Dewi Sriana Rihantiasni menjelaskan, bahwa untuk ukuran Indonesia BEI Jatim bisa dikatakan terbesar se Indoneaia dalam memiliki galeri investasi bila dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di negeri ini.
“Seluruh Indonesia ada 411 galeri investasi , 347 adalah BEI biasa sedangkan yang 64 adalah BEI Syariah, sedangkan yang 393 sudah masuk kampus secara nasiona,” ungkap Anna.
Di Jatim sendiri lanjutnya, ada 57 galeri investasi, 56 sudah ada di kampus. Melihat kenyataan ini berarti galeri investasi di Jatim masih kurang banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Jatim.
Karenanya untuk tahun 2019 BEI Jatim bertekad bisa menambah 8 sampai 9 galeri investasi lagi agar perkembangan menanam saham di Jatim lebih marak, dan bagi mereka yang belum akan terangsang untuk menanam saham.
Target yang sudah direncanakan untuk mengembangkan galeri investasi adalah Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Tulungagung.
”Tapi nanti masih akan kami survey kembali secara teliti, hal ini dimaksudkan biar valid dan nantinya akan berjalan secara baIk tanpa ada gangguan yang berarti,” jelas Anna.
Hal lain yang akan dilakukan BEI Jatim adalah mendekati pabrik atau perusahaan dengan harapan agar mereka juga mau membuka galeri investasi. Seperti PT Sariguna Primatirta penghasil minuman air kemasan Cleo sudah dikunjungi BEI Jatim. Dengan harapan nantinya akan muncul keinginan untuk membangun galeri investasi.
Yataka dari pihak Cleo saat menerima rombongan BEI Jatim menyatakan siap karena rencana dari BEI itu adalah sangat baik untuk masa depan mereka. “Ya nanti kita sampaikan ke atasan yang memang punya hak untuk itu,” janjinya. (ita)