Pemerintah Indonesia mengirim dua orang tenaga ahli pertanian ke Myanmar untuk memberikan peningkatan kualitas di bidang pertanian melalui pelatihan disana.
Pengiriman diinisiasi Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Non-Alligned Movement Center for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC).
Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam mendorong percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kedua tenaga ahli yang dikirim berasal dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, yang merupakan salah satu sentra pengembangan pelatihan tanaman hortikultura di Indonesia.
Keduanya telah cukup berpengalaman dalam mengajar dan melatih para petani dari berbagai negara, baik pelatihan yang dilaksanakan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pelatihan bertajuk ‘Dispatch Expert on Agriculture for Myanmar’ ini dilaksanakan di Hlegu Township, Yangon, Myanmar, dan dibuka secara resmi oleh Dubes RI untuk Myanmar, Prof Dr Iza Fadri di gedung pertemuan Central Agricultural Research and Training Center (CARTC).
Dubes RI di Yangon menyampaikan sejumlah hal, antara lain bahwa program pengiriman tenaga ahli ke Myanmar merupakan salah satu upaya pemerintah RI untuk membantu pemerintah Myanmar yang tengah meningkatkan kapasitasnya di bidang pertanian.
Dubes RI mengharapkan peserta dapat menularkan ilmu dan keterampilan barunya kepada teman-teman mereka sekembalinya ke daerah. Selanjutnya pelatihan diharapkan dapat mendorong kerja sama dan hubungan bilateral kedua negara serta mengeratkan kontak antar warga masyarakat di kedua negara.
Sementara Direktur Regional Yangon pada Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Pengairan Myanmar U Kyaw Kyaw menyampaikan bahwa pelatihan ini tepat dilaksanakan di Myanmar.
Mengingat Myanmar memiliki kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produk buah-buahan dan sayuran. Untuk itu, U Kyaw Kyaw berpesan kepada peserta yang hadir untuk memanfaatkan sebaik-baiknya kehadiran tenaga ahli pertanian Indonesia untuk meningkatkan kapasitas.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari diikuti 23 orang petani dari 6 kawasan di seluruh penjuru Myanmar yakni, Mandalay, Bago, Yangon, Nay Pyi Taw, Shan, dan Rakhine.
Selain itu pelatihan juga diikuti 7 peserta dari kalangan pemerintah, akademisi dan LSM yang bergerak di bidang pertanian.
Para peserta belajar mengenai teknik budi daya dan pengolahan pasca panen untuk komoditi sayuran berdaun seperti kangkung, pokcai, sawi, kol, dan bayam. (ist/Kemlu.go.id)