Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menggelar pembinaan keselamatan dan pengenalan Weather Information Display (WID), kepada kelompok nelayan di Surabaya.
Kegiatan pada Kamis, (29/11) itu bertujuan meningkatkan wawasan dan pengetahuan kepada para nelayan, serta kesadaran tertib pelayaran. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan keselamatan dan mengurangi tingkat kecelakaan di laut.
Setidaknya, ada 75 orang perwakilan dari kelompok nelayan di Surabaya yang mengikuti kegiatan tersebut.
Sedangkan untuk pemateri, Pemkot Surabaya menggandeng beberapa instansi terkait. Yaitu, BMKG Maritim Tanjung Perak, Kesyahbandar Utama Tanjung Perak, Ditpolairud Polda Jatim, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan BMKG telah memasang alat informasi berupa Weather Information Display (WID) di tiga titik lokasi pesisir pantai Surabaya.
Lokasi pertama, berada di Tambat Labuh Sontoh Laut, Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo. Serta dua alat lain, dipasang di Taman Suroboyo dan Area Masjid Al Mabrur, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak Surabaya.
“Tujuannya untuk memberikan transformasi data dan informasi prakiraan cuaca/iklim (khususnya daerah maritim), berupa media digital sebagai layanan kepada para nelayan,” kata Irvan.
Weather information display diharapkan menjadi media digital videotron dan aplikasi informasi awal prakiraan cuaca/iklim bagi para nelayan. Apalagi menurutnya, saat ini kondisi cuaca terbilang ekstrem. Sehingga nantinya alat tersebut, dapat bermanfaat bagi para nelayan sebelum memulai aktivitas di lautan.
“Dengan begitu, nelayan ketika memulai bekerja, dia sudah dibekali dengan informasi tentang keselamatan maupun informasi cuaca,” terangnya.
Irvan mengaku, weather information display ke depannya juga akan menjadi sebuah media edukasi bagi masyarakat sekitar. Bahkan nantinya, WID akan dilengkapi dengan berbagai informasi lain.
Seperti informasi tentang gempa, kondisi satelit dan event-event lain Pemkot Surabaya. “Kami berharap tidak ada kecelakaan di laut yang menimpa kita,” pungkasnya.
Sebelumnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya M Taswin mengatakan ada lima materi utama yang disampaikan masing-masing narasumber.
Pertama aspek keselamatan berlayar di laut, kedua legalitas perizinan (pass kecil perahu) bagi nelayan, ketiga pemanfaatan teknologi informasi dan peringatan dini.
Keempat, perawatan dan kelayakan kapal, baik kapal wisata maupun kapal nelayan. Dan terakhir, yakni strategi terkait pengembangan kawasan pesisir dan asuransi bagi para nelayan.
“Inti dari pembinaan nelayan ini, supaya (nelayan tahu) bagaimana cara mengatasi apabila terjadi keadaan-keadaan ombaknya naik dan sebagainya. Sekarang kita juga telah menyediakan informasi (layanan) tentang keadaan cuaca (WID),” kata Taswin disela-sela acara yang bertempat di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya. (ita)