PT INKA (Persero), berencana membuat kereta cepat anti gempa, yang dapat menghubungkan Jakarta-Surabaya dalam kurun waktu sekitar 2 jam. Kereta cepat anti gempa ini diprediksi bisa melaju dengan kecepatan 300 km/jam.
Meski masih dalam bentuk konsep, namun kereta ini diharapkan bisa menjadi pilihan lain masyarakat, yang hendak bepergian jauh dimana dapat ditempuh dalam waktu singkat.
Informasi itu, disampaikan Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro, saat memberikan pembelajaran perkeretaapian kepada para siswa SMA Katolik Materdai, Kota Probolinggo, pekan lalu.
Budi menjelaskan, untuk segi kecanggihan kereta cepat yang digadang-gadang bernama Argo Cahaya itu, mampu mendeteksi getaran tanah saat gempa bumi terjadi.
“Teknisnya saat terjadi gempa bumi, sensor yang ada di beberapa titik kereta api, akan mengirim sinyal ke ruang kendali agar kereta api berhenti secara otomatis,” terang Budi.
Budi berharap, rencana adanya kereta cepat ini, bisa diterima pemerintah dan direalisasikan di tahun 2025 mendatang. Sementara anggaran dana yang dibutuhkan, untuk mewujudkan kereta cepat anti gempa ini, sekitar Rp 200 triliun.
“Tentunya rencana itu, masih disesuaikan dengan kemampuan pendanaan dari pemerintah. Kalau kami sebagai produsen hanya ikut saja, dan sebetulnya pembiayaan tinggi terdapat pada pembangunan infrastrukurya, sementara kalau harga kereta api sendiri tidak mahal,” terangnya.
Sementara ditanya terkait program INKA mengajar di sekolah, Budi menyebut, jika program tersebut merupakan kebijakan Menteri BUMN, yang memerintahkan seluruh direktur BUMN melaksanakan program mengajar untuk negeri.
“Jadi program mengajar di sekolah ini, dilakukan setahun sekali. Satu kali di SMK dan satu kali diperguruan tinggi. saya memilih mengajar di SMAK Materdai Kota Probolinggo, karena saya alumni sini,” jelasnya. (ist)