Jumlah Pelamar CPNS Capai 3,39 Juta
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Jumlah Pelamar CPNS Capai 3,39 Juta

Badan Kepegawaian Negara melalui rilis Kepala Biro Hubungan Kemasyarakatan (Humas), Mohamad Ridwan, menyampaikan bahwa jumlah akun pelamar yang telah terdaftar di website SSCN sebanyak 3.399.744 orang.

“Instansi yang telah menampilkan formasi sebesar 93%. Pelamar yang telah memilih instansi sebanyak 1.807.097 orang dan pelamar yang telah selesai melakukan pendaftaran sebanyak 1.182.488 orang. Sementara itu, pelamar yang telah diverifikasi oleh instansi sebanyak 349.067 orang,” ujar Ridwan melalui rilis, akhir pekan lalu.

Lima instansi pusat yang masih minim peminat, menurut Karo Humas BKN, di antaranya:
1. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme: 119 orang;
2. Badan Koordinasi Penanaman Modal: 162 orang;
3. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial: 165 orang;
4. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan: 189 orang
5. Setjen WANTANNAS: 193 orang;

“Untuk urutan 3 terendah pelamar wilayah kerja (wilker) Kantor Regional (Kanreg) BKN Yogyakarta yaitu: Pemerintah Kab. Kulon Progo: 641 orang, Pemerintah Kota Magelang: 774 orang, Pemerintah Kab. Wonosobo: 994 orang,” ujarnya.

Urutan 3 terendah peminat, sambung Ridwan, Wilker Kanreg BKN Surabaya yakni:
1. Pemerintah Kab. Sampang: 784 orang;
2. Pemerintah Kota Probolinggo: 825 orang;
3. Pemerintah Kab. Bangkalan: 896 orang.

“Yang masih rendah peminat Wilker Kanreg BKN Bandung, yakni: Pemerintah Kota Tangerang Selatan: 1.585 orang; Pemerintah Kab. Ciamis: 1.679 orang; Pemerintah Kab. Bekasi: 2.053,” katanya.

Sementara untuk urutan terendah peminat, sambung Ridwan, Wilker Kanreg BKN Makassar, yakni:
1. Pemerintah Kab. Sigi: 20 orang;
2. Pemerintah Kota Palu: 108 orang;
3. Pemerintah Kab. Donggala: 175 orang.

“Sedangkan untuk Wilker Kanreg BKN Jakarta, urutan 3 terendah adalah Pemerintah Kota Singkawang: 959 orang, Pemerintah Kab. Tulang Bawang: 1.026 orang, dan Pemerintah Kab. Kubu Raya: 1.035 orang,” tambahnya.

Peringkat 3 terendah, lanjut Ridwan, Wilker Kanreg BKN Medan, yakni:
1. Pemerintah Kota Gunung Sitoli: 68 orang;
2. Pemerintah Kota Binjai: 698 orang;
3. Pemerintah Kab. Toba Samosir: 736 orang.

“3 terendah peminat untuk Wilker Kanreg BKN Palembang yakni Pemerintah Kota Bengkulu: 134 orang, Pemerintah Kota Pagar Alam: 331 orang, dan Pemerintah Kota Lubuk Linggau: 354 orang,” ujar Karo Humas BKN.

Ranking 3 terendah dalam hal peminat untuk Wilker Kanreg BKN Banjarmasin, yaitu:
1. Pemerintah Kab. Malinau: 443 orang;
2. Pemerintah Kab. Balangan: 455 orang;
3. Pemerintah Kab. Nunukan: 671 orang;

“Daftar urutan peminat terendah untuk Wilker Kanreg BKN Denpasar yakni Pemerintah Kab. Rote Ndao: 614 orang, Pemerintah Kota Bima: 787 orang, dan Pemerintah Kab. Lembata: 94 orang,” kata Karo Humas BKN.

Peminat terendah untuk Wilker Kanreg BKN Manado, menurut Ridwan, yaitu:
1. Pemerintah Kab. Minahasa: 244 orang;
2. Pemerintah Kab. Minahasa Utara: 464 orang;
3. Pemerintah Kab. Pulau Morotai: 609 orang.

“Data peminat terendah Wilker Kanreg BKN Pekanbaru yaitu Pemerintah Kota Padang Panjang: 319 orang, Pemerintah Kota Bukittinggi: 370 orang, dan Pemerintah Kota Payakumbuh: 699 orang,” sambungnya.

Terakhir, data peminat terendah untuk Wilker Kanreg BKN Aceh, menurut Karo Humas BKN, yaitu:
1. Pemerintah Kota Sabang: 623 orang;
2. Pemerintah Kab. Aceh Tamiang: 791 orang;
3. Pemerintah Kab. Aceh Tenggara: 872 orang.

Guna membantu pelamar yang terkendala akses portal SSCN dan perihal informasi pendaftaran, Ridwan menjelaskan bahwa BKN selaku Instansi Pelaksana Seleksi CPNS Nasional juga menyediakan Help Desk SSCN 2018.

Letaknya di Gedung I Kantor Pusat BKN, Jl Letjen Sutoyo nomor 12 Jakarta Timur, yang dapat melayani pelamar pada jam kerja berikut: Senin-Kamis (pukul 08:30-15:00 WIB, istirahat pukul 12.00 WIB-13.00 WIB) dan Jumat (pukul 09:00-15:30 WIB, istirahat pukul 11.30 WIB-13.00 WIB).

“Sebelum datang ke Help Desk SSCN 2018, pelamar dipersilakan mengunjungi kanal Frequently Asked and Questions (FAQ) pada portal sscn.bkn.go.id yang memuat pertanyaan yang paling sering ditanyakan publik beserta solusinya,” katanya. (sak)