Rampak Sarinah Belajar Soal Kampung
KOMUNITAS PERISTIWA

Rampak Sarinah Belajar Soal Kampung

Ir Bambang Irianto, pemenang Kalpataru Kategori Pembina 2018 telah membuktikan bahwa gotong royong menjadi kunci transformasi sebuah kawasan kumuh. Kampung Glintung Kota Malang awalnya adalah kampung kumuh yang kemudian bertransformasi menjadi kampung pemenang inovasi dunia tahun 2017 di Guanzhou China.

Hal ini mendorong anggota DPR RI, Eva Sundari untuk mengajak anggota Rampak Sarinah dan pemuda dari beberapa kecamatan dari Kabupaten Kediri dan Blitar untuk belajar pengembangan kampung yang ramah lingkungan. Pembelajaran dilakukan selama tiga hari pada 24-26 September dan diikuti 120 peserta.

Bambang Irianto memberi motivasi bahwa kunci keberhasilan Gerakan Menanam di Kampung Glintung ada di tangan para perempuan. “Jadi Rampak Sarinah pasti bisa menjadi pelopor gerakan menanam di kampung masing-masing,” ujarnya.

Bambang Irianto juga mengingatkan bahwa motivasi utama gerakan transformasi kampung harus demi memuliakan martabat kemanusiaan manusia, bukan untuk memenangkan lomba-lomba.

“Saya tidak rela warga saya mati karena penyakit menular, kriminalitas, kelaparan atau dicekik rentenir dengan bunga 30% per bulan. Itulah yang mendorong saya untuk menggerakkan perubahan dalam posisi saya sebagai Ketua RW 23 yang kumuh,” ujar Bambang Irianto dengan suara berat.

Eva Sundari yang juga menjadi peserta saat memberikan sambutan pembukaan mengatakan untuk melakukan transformasi perlu kombinasi antara pengetahuan, afeksi dan aksi. “Kita harus membuka pikiran, hati dan kemauan. Glintung adalah laboratorium alam yang tepat untuk belajar,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Eva Sundari juga mengapresiasi metode pelatihan yang bisa meyakinkan peserta bahwa transformasi kampung adalah ide sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan bisa dimulai saat ini juga.

Kegiatan yang didukung oleh ‘BNI Berbagi’ tersebut semakin membuat semangat peserta saat narasumber dari BNI Kantor Wilayah Malang menjelaskan tentang kredit usaha rakyat (KUR) dan sumber pendanaan lainnya.

“BNI siap mendukung inisiatif-inisiatif dari para ibu Rampak Sarinah yang mau mengembangkan bisnis hidroponik, tetapi syaratnya adalah bisnis tersebut sudah berjalan sedikitnya 6 bulan, apalagi jika pembelinya sudah bisa dipastikan,” kata Eko Indyartono dari BNI Kanwil Malang. (ita)