Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, di tengah banyak ketidakpastian di dunia, Indonesia dan Korea Selatan mampu membukukan hubungan yang semakin kuat.
Pada 2017 realisasi transaksi perdagangan antara Indonesia dan Korsel telah naik 20 persen menjadi 17 miliar dollar AS, dimana Indonesia surplus 78 juta dollar AS.
“Kita memiliki target perdagangan sebesar 30 miliar dollar AS untuk tahun 2022,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Korsel Moon Jae-in, di Istana Kepresidenan Blue House, Seoul, Korsel, Senin (10/9) siang.
Kepala Negara mengaku sangat terkesan melihat besarnya antusiasme pengusaha dan investor Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, berinvestasi di Indonesia. Hal ini menurutnya, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari dunia usaha Korea Selatan kepada ekonomi di Indonesia.
“Saya mendapatkan laporan bahwa pada Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018, telah ditandatangani sejumlah MoU dengan potensi investasi sebesar 6,2 miliar dollar AS,” ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan Korea Selatan terhadap pelaksanaan Asian Games di Jakarta, 18 Agustus-2 September 2018 yang lalu.
“Kehadiran Perdana Menteri Korea Selatan pada pembukaan Asian Games sangat kami hargai,” ujar Jokowi seraya menambahkan, tentu saja, partisipasi K-Pop, Ikon, dan Suju (Super Junior) pada penutupan Asian Games menambah keceriaan Energy of Asia.
900 Ribu Tenaga Kerja
Sehari sebelumnya pada acara Indonesia-Korea Bussines Investment Forum 2018, di Seoul, Jokowi mengemukakan, sudah lama perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan beroperasi di Indonesia.
Dan saat ini, lanjut Presiden, investasi dari perusahaan-perusahaan Korsel menjadi yang ketiga terbanyak dibandingkan dengan investasi dari negara lain di Indonesia. “Number three top international investor in Indonesia,” ucap Jokowi.
Investasi Korsel, lanjut Presiden, ada di berbagai industri dasar seperti baja dan besi, petrokimia, dan alumunium.
“Korean Shoes and Garment factories employ more than 900 thousand Indonesian workers,” ujar Presiden menyebutkan jumlah pekerja Indonesia pada perusahaan Korea.
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roslani mengatakan, pihaknya membawa rombongan besar yaitu sekitar 104 pengusaha untuk menghadiri forum bisnis tersebut.
“Masih banyak potensi-potensi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korea yang belum digali,” ungkap Rosan.
Sementara itu, Ketua KADIN Korsel Yongman Park mengatakan, masih banyak peluang berinvestasi di Indonesia. Untuk itu, diperlukan kerja sama antar pengusaha kedua negara.
Kuliah Umum
Mengakhiri kegiatannya pada hari kunjungannya ke Korsel, Jokowi tampil memikat saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) di Seoul, Selasa (11/9) siang.
Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Jokowi bercerita mengenai kunjungannya ke lokasi penampungan pengungsi etnis Rohingya dari Rakhine State, Myanmar, di Kamp Jamtoli, Sub Distrik Ukhiya, Cox’s Bazar, Bangladesh, Januari 2018 lalu.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan pandangannya mengenai proses perdamaian di Semenanjung Korea, hingga arti kejujuran, keberanian, kerja keras dari para pemimpin dunia yang juga pernah menyampaikan kuliah umum di universitas tersebut.
“Saya tahu sudah banyak pembicara yang sangat terhormat hadir di HUFS ini. Ada Presiden Barack Obama, ada Presiden Gorbachev, ada Sekjen PBB Ban Ki-moon. Pernah berbicara di sini, memberikan sambutan di Hankuk University,” kata Jokowi.
Namun, Presiden meyakini, di antara para pemimpin itu, tidak seorang pun yang pernah melakukan aksi akrobatik seperti yang dilakukannya pada pembukaan Asian Games XVIII di Jakarta, 18 Agustus 2018 lalu.
“Dari mereka, tidak ada yang pernah meloncat di atas mobil dengan mengendarai sepeda motor,” kata Jokowi yang disambut gemuruh tepuk tangan para mahasiswa.
Menurut Presiden, aksi yang dilakukannya pada pembukaan Asian Games XVIII itu sudah dipersiapkan sejak satu setengah tahun lalu.
Dijelaskan Presiden, dirinya diberi tawaran tiga opsi oleh organizing committee Asian Games 2018. Pertama, biasa-biasa. Kedua, agak ekstrem, yang ketiga, ekstrem.
“Saya memilih yang ketiga yang ekstrem yaitu naik sepeda motor,” ujar Jokowi yang lagi-lagi disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa yang hadir di acara tersebut.
Usai menyelesaikan kuliah umum, Jokowi menerima jaket perguruan tinggi itu yang bertuliskan UHFS. Dan sebelum meninggalkan tempat kuliah umum, Jokowi didaulat untuk berfoto bersama para mahasiswa.
Presiden beserta rombongan meninggalkan Hankuk University menuju pangkalan udara Seoul Air Base menggunakan pesawat kepresidenan 1 pada pukul 12.30 waktu setempat untuk melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Vietnam guna menghadiri World Economic Forum (WEF) of ASEAN. (sak)