Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meresmikan Orchid Forest Cikole di Lembang, Bandung sebagai Pilot Project Nomadic Tourism dan Ecotourism pada Jumat (24/08).
Orchid Forest adalah taman wisata yang memadukan konsep edu-tourism, eco-tourism, dan sport-tourism dengan suasana keindahan alam hutan pinus, pesona anggrek spesies dan hybrid, serta dekorasi yang instagramable.
“Orchid Forest agar memiliki positioning generasi millennials sebagai future customers yang berkarakter sangat mobile, sangat digital, dan sangat interaktif. Karena sepertiga wisatawan adalah millennials,” kata Menpar Arief Yahya.
Banyaknya spot-spot instagramable di Orchid Forest menjadikan Orchid Forest sebagai salah satu Destinasi Digital. Millennials di masa kini menggemari destinasi yang terlihat indah di kamera, atau yang kini sering disebut instagramable. Inilah yang dipenuhi Destinasi Digital.
“Orchid Forest dikunjungi oleh anak muda, produk yang ditawarkan yakni co-working space, glamour camping, dan camping. Orchid Forest baru dibuka 19 Agustus 2017 namun sudah menjadi lokasi penyelenggaraan destinasi digital berskala internasional yakni La La Fest,” kata Maulana Akbar, Dirut Orchid Forest.
Nomadic Tourism dan Destinasi Digital merupakan strategi Kemenpar untuk mengejar target 20 juta kunjungan wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019.
“Value tertinggi dari destinasi digital bukan direct value tapi media valuenya, bisa sekitar 5 kali lipat. Itulah mengapa kita membuat destinasi digital, pasti meledak,” kata Arief Yahya.
Nomadic tourism cocok untuk amenitas seperti glamorous camping atau glamping/glamp camp. Hal ini banyak diminati traveller dunia. Karena, menjadi pilihan selain hotel berbintang. Nomadic Tourism juga cocok dikembangkan di Orchid Forest. Disini akan dibangun Smart Glamping bintang 5 (Luxpacking) Homepod (Glampacking), dan Co Working Space (Flashpacking). (sak)