Peserta pertemuan Bank Dunia (World Bank Anual Meeting) yang akan mengadakan pertemuan di Bali diharapkan berwisata di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Banyuwangi.
Untuk menyambut wisatawan tamu peserta IMF and World Bank Anual Meeting TNAP mulai berbenahi memperbaiki infrastruktur dan sarana lainnya.
Berbagai destinasi wisata yang menjadi andalan tempat ini, juga sedang bersolek. Sehingga, akan siap jika tamu dari berbagai dunia itu datang untuk field trip ke destinasi yang menyuguhkan bentang alam terlengkap ini.
Seperti Padang Savana Sadengan. Di lokasi ini menjadi tempat spesies kunci bagi Taman Nasional Alas Purwo yakni, Banteng. Banteng atau yang bernama latin Bos javanicus merupakan salah satu jenis satwa yang elok dan sudah langka. Terutama di Indonesia hanya terdapat di Pulau Jawa, Kalimantan.
Feeding Ground Sadengan menjadi tempat yang tepat untuk menyaksikan langsung jenis mamalia itu. Karena, lokasi ini salah satu habitat yang mempunyai kondisi yang cukup ideal bagi kehidupan Banteng.
Di TNAP banyak dihuni banteng, beberapa jenis mamalia yang dijumpai di kawasan ini yaitu rusa, ajag atau anjing hutan, babi hutan, kijang, macan tutul, lutung budeng, monyet ekor panjang hingga kucing hutan. Serta jika beruntung, pengunjung dapat melihat aneka burung, khususnya merak.
Kemudian kedua, di Pantai Ngagelan. Lokasi ini menjadi tempat penangkaran jenis reptil yakni penyu. Pasalnya, Alas Purwo merupakan salah satu daerah pendaratan penting bagi 4 jenis penyu. Di antaranya, penyu lekang, penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing.
Keempat jenis penyu tersebut dijumpai di sepanjang pantai selatan dari Pancur sampai Cungur yang terletak di bagian selatan kawasan.
Jenis penyu lekang merupakan jenis penyu yang paling banyak mendarat di TNAP. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, dari tahun ke tahun jumlah penyu lekang yang mendarat mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Di lokasi ini, pengunjung juga dapat belajar langsung untuk mengetahui perkembangbiakan hewan purba tersebut.
Ketiga, ada Pantai Plengkung. Plengkung mempunyai keunikan tersendiri dengan ombak yang sangat bagus untuk olah raga selancar. Ombak di Pantai Plengkung termasuk 3 besar terbaik dunia. Bahkan, hingga saat ini telah 4 kali dijadikan lokasi event tingkat internasional.
Sehingga sangat cocok bagi mereka yang menggandeng olahraga ekstrem itu. Di lokasi yang karib disebut G-Land ini, para peselancar bisa memilih spot untuk beraksi menakklukan ombak.
G-Land ini memiliki ombak dengan ketinggian 6 hingga 8 meter sepanjang 2 kilometer. Ombak di Pantai Plengkung juga mempunyai 7 gulungan dengan interval sekitar 5 menit akibat tekanan air laut dari Kutub Selatan.
“Selain itu, tamu juga dapat memilih alternatif lain untuk berlibur. Bisa di Pantai Trianggulasi, Pantai Pancur juga bagus, wildlife tadi ke Sadengan,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo Wilayah I, Probo Wresniaji, Senin (30/7). Selain itu juga ada lokasi yang bisa menjadi destinasi wisata alternatif lainnya. Seperti, Pura Luhur Giri Salaka. (jnr)