Ekspor Pesawat ke Nepal dan Senegal
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Ekspor Pesawat ke Nepal dan Senegal

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan pembiayaan modal kerja atau pinjaman kepada PT Dirgantara Indonesia ( PT DI) sebesar Rp 354 miliar.

Fasilitas pembiayaan oleh LPEI ini merupakan tahap pertama yang diberikan kepada PT DI untuk program ekspor pesawat di Nepal dan Senegal.

Managing Director LPEI Dwi Wahyudi mengatakan, pemberian fasilitas pendanaan dilakukan dalam rangka penetrasi dan pengembangan ekspor ke negara tujuan ekspor baru.

“Pembiayaan modal kerja senilai Rp 354 miliar ini untuk jangka waktu 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian pembiayaan,” ujarnya melalui konferensi pers di Gedung BEI, pekan lalu.

Di sisi lain, Direktur Keuangan PT DI Uray Ajhari mengatakan, jenis pesawat udara yang akan diekspor ke kedua negara tersebut adalah CN235. Masing-masing negara, saat ini memesan satu pesawat.

“CN235 ini pesawat model lama tapi di-customize dengan teknologi terakhir, Nepal (saat ini) mengorder 1 pesawat, kalau kita berikan 1 tepat pada waktunya rencananya mereka akan mengorder 1 lagi. Kalau Senegal hari ini sudah yang kedua, sedangkan sekarang dalam proses order lagi sekarang udah masuk 3 berarti,” sebut Uray seperti dikutip Kompas.com.

Sebagai informasi, ekspor pesawat ke Nepal dilatarbelakangi adanya permintaan dari negara tersebut untuk menyediakan pesawat yang sesaui dengan kondisi geografisnya.

Sementara untuk Senegal, membutuhkan peawat yang dapat berfungsi sebagai Maritime Patrol Aircraft (MPA), karena kondisi politik kawasan tersebut masih rentan terjadi gesekan pemberontakan.

Adapun pinjaman modal yang diberikan LEPI kepada PT DI didasarkan pada keputusan Menteri Keuangan No.649/KMK.08/2017 untuk menyediakan fasilitas pembiayaan atas program ekspor pesawat terbang. (ist)