Pemotongan tumpeng menandai peresmian Paviliun Indonesia di Venice Architecture Biennale (VAB) 2018. Peresmian pameran bertajuk “Sunyata : The Poetics of Emptiness” ini dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf pada 25 Mei 2018. Pameran karya ini akan berlangsung selama enam bulan kedepan hingga akhir November 2018.
Triawan menyampaikan kegembiraannya atas peresmian Paviliun Indonesia di salah satu ajang arsitektur terkemuka ini. “Melalui Bekraf kami berupaya merangkul semua, berbagi cerita yang mendebarkan hati manusia atas ide, inspirasi dan inovasi, seperti mendukung karya anak bangsa di VAB 2018 ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan kehadiran “Sunyata : The Poetics of Emptiness” adalah “monumental milestone”, sebagai sebuah jawaban dari anak muda Indonesia yang mengenalkan keragaman dan kearifan lokal melalui ruang yang merupakan tempat bagi semua orang.
Dalam peresmian ini Triawan mengenalkan para kurator Paviliun Indonesia yang terdiri dari Ary Indrajanto, David Hutama Setiadi, Adwitya Dimas Satria, Ardy Hartono Kurnaiwan, Jonathan Aditya Gahari dan Johanes Aditya Gahari. Karya yang mereka tampilkan merupakan terjemahan dari tema utama VAB 2018 yaitu Free Space.
Selain itu Triawan juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Mike Hapsari, seorang penari asal Indonesia yang juga turut mengisi acara ini. Mike Hapasari terpilih dari 300 orang menjadi 15 orang untuk menampilkan tariannya di acara La Biennale di Venezia.
Peresmian ini dihadiri juga oleh Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala KBRI di Roma J.S. George Lantu, Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara dan tamu undangan dari berbagai negara.
Tidak ketinggalan dalam kesempatan ini juga disajikan berbagai makanan khas Indonesia yang mencuri perhatian para pengunjung dan tamu undangan, seperti nasi kuning, kopi, teh, wedang jahe, dan kue lapis Surabaya. (sak)