Ibu Negara Hj Iriana Joko Widodo mengungkapkan kekagumannya pada salah satu dari 10 destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Danau Toba. Beragam pujian pun diberikan kepada destinasi ini.
Bertempat di Geopark Toba, Sigulatti, Sumatera Utara, istri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu terpukau dengan Danau Toba setelah bermalam di Samosir Cottage. “Danau Toba itu bagus semuanya,” ungkap Iriana saat ditanya oleh media pada acara penanaman pohon bersama para OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja).
Dalam acara tersebut, Ibu Iriana memang lebih banyak menebarkan senyum dan melambaikan tangannya ke awak media. Pertanyaan-pertanyaan media lokal maupun media nasional dijawabnya dengan singkat, jelas dan padat.
Saat ada wartawan bertanya apakah Ibu Iriana sependapat dengan istilah Danau Toba dan Samosir adalah kepingan surga dari Tuhan? Iriana lagi-lagi menjawab dengan efektif. “Iya benar banget,” katanya sambil tersenyum lagi.
Ibu Iriana pun melakukan penanaman flora di tempat yang sangat indah dan eksotis. Lokasi penanaman berada pada Ketinggian 1.200-1.500 di atas Permukaan Danau Toba atau 2.000 M di atas Permukaan Laut.
Jelang penanaman, Ibu Iriana mencari salah satu OASE untuk dipersilahkan melakukan sambutan pembukaan. Ternyata yang dipercaya untuk melalukan pembukaan adalah Sri Suswati Tito Karnavian.
“Dengan mengucap Bismillahirohmanirrohim, kami melakukan penanaman untuk kebaikan Geopark Toba,” ujar Ibu Sri Suswati yang langsung diikuti dengan penanaman pohon secara serentak yang dipimpin Ibu Negara, Iriana Jokowi.
Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menjadikan Danau Toba sebagai destinasi utama pariwisata kelas dunia. Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dengan lebar 30 kilometer (km) dan panjang 100 km.
“Danau Toba sedang kita ajukan sebagai UNESCO Global Geopark. Kalau sudah dapat itu, nanti akan semakin mudah untuk mempromosikan dan menjual Danau Toba sebagai destinasi utama kelas dunia,” ungkap Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo.
Pemerintah sudah mencanangkan rencana untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi utama pariwisata kelas dunia baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Menurut laporannya, jumlah wisatawan pada 2017 berjumlah 250 ribu. Pada waktu yang akan datang, Kemenpar mempunyai target 300 ribu wisatawan baik dari mancanegara maupun dalam negeri. Untuk mancanegara, Ia menargetkan satu juta wisatawan dan 10 juta wisatawan nusantara.
Untuk mencapai target ini, ada tiga langkah utama yang akan dilakukan oleh Pemerintah. Pertama, melakukan promosi besar-besaran terutama di bagian digital media.
Kedua, pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas di mana Danau Toba masuk di dalamnya, dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mensertifikasi SDM tersebut sesuai standar yang berlaku.
Seperti diketahui, segala upaya dilakukan oleh Kemenpar untuk memajukan Danau Toba. Pembangunan sejumlah infrastruktur hingga pengajuan Toba ke UNESCO pun dilakukan.
Seperti yang rutin diungkapkan Menpar Arief Yahya, bahwa para pelaku pariwisata harus membangun suatu destinasi dengan menggunakan global standard apabila ingin bersaing di tingkat dunia. Hal itu pun berlaku sama untuk Danau Toba di Sumatera Utara yang masuk satu dari 10 Destinasi Prioritas.
“Tentang pengembangan destinasi Danau Toba kelas dunia saya sebut, kalau ini kita pakai global standard. Kita nggak membangun Danau Toba tapi Sumut, itu ikon yang mau kita munculkan. Salah satunya dengan sertifikasi UNESCO Global Geopark, kita harapkan daftar tahun ini 2018 dapat,” ujar Arie.
Geopark merupakan wilayah geografis terpadu dengan mengedepankan perlindungan lanskap dan situs geologi yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara konservasi, edukasi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Selain Geopark Kaldera Toba yang telah dan akan ditetapkan sebagai Geopark dunia oleh UNESCO adalah Geopark Batur Bali, Geopark Gunung Sewu Jogja-Jateng-Jatim, Geopark Merangin Jambi, Geopark Rinjani NTB dan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu Jabar.
“Indonesia ini kaya akan Geopark. Semuanya luar biasa eksotis dengan karakteristik khas masing-masing. Semuanya layak untuk dinikmati sensasinya. Untuk itu, wisatawan sudah harus memasukan geopark-geopark ini sebagai destinasi. Sebab, atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya sudah bagus. Untuk kebutuhan informasi, semua juga tersedia lengkap,” tutur Arie lagi.
Pusat Informasi Geopark ini diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Januari 2018 lalu. Fungsinya menyajikan beragam informasi atas kronologi historis peristiwa super volcano, memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta dalam melindungi warisan geologi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bumi.
“Indonesia memiliki beragam potensi. Semua sudah terdokumentasi dengan sangat baik. Kami berharap, informasi ini bisa melengkapi kebutuhan wisatawan,” terangnya lagi. (sak)