Presiden Joko Widodo menerima audensi puluhan raja dan sultan dari seluruh Indonesia, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/1) siang. Jokowi hanya menyampaikan pidato pembuka, selanjutnya mempersilakan para raja dan sultan untuk menyampaikan persoalan yang mereka hadapi.
“Pagi hari ini saya tidak ingin menyampaikan sesuatu, saya justru ingin mendengar masalah-masalah dan problem-problem yang ada dari Yang Mulia para raja, para sultan, para pangeran dan permaisuri yang pada pagi hari ini hadir. Saya persilakan kalau ada yang ingin yang menyampaikan masalah yang ada di lapangan, saya persilakan, nanti biar diatur Pak Teten (Kepala Staf Kepresidenan),” kata Presiden.
Puluhan raja dan sultan hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka berasal dari Sumatra (20 orang), Jawa (17 orang), Bali (tiga orang), Nusa Tenggara Timur (lima orang), Nusa Tenggara Barat (empat orang), Kalimantan (10 orang), Sulawesi (18 orang), Maluku (sembilan orang), dan Papua (dua orang).
Raja Jan Christofer Benjamin dari Kerajaan Babau Kupang, NTT mengatakan, dalam pertemuan dengan Jokowi tersebut, para raja dan sultan memberi masukan agar tanah-tanah hak wilayah kerajaan dan kesultanan diperhatikan.
Selain itu, para raja dan sultan juga mengharapkan pemerintah lebih fokus untuk memberikan kontribusi perhatian kepada kerajaan atau kesultanan yang ada untuk bisa membangun seni budaya yang mengakar dari kerajaan tersebut.
“Kami dan pemerintah akan bergandeng tangan untuk mendukung pemerintah. Kami ada di belakang pemerintah untuk merealisasi program pemerintah ke depan. Kami siap karena kami merasa pemerintah sudah memperhatikan kami dan tentu itulah kontribusi kami kepada pemerintah saat ini,” kata Jan kepada wartawan usai pertemuan.
Menanggapi hal itu, menurut Jan, Jokowi menyampaikan upaya pemerintah yang saat ini menggalakkan untuk membangun kembali lahan yang kurang produktif.
“Lahan-lahan tidur saat ini akan diupayakan bersama-sama dengan pemerintah dan kerajaan tersebut untuk membangun ekonomi rakyat, membangun wisata dalam rangka untuk pengembangan nilai budaya yang asal mulanya tumbuh dari kerajaan itu sendiri,” terang Jan.
Selain itu, lanjut Jan, Presiden juga berkomitmen dan akan mengagendakan Rapat Terbatas berkaitan dengan hal tersebut. “Presiden akan menggelar Rapat Terbatas dengan jajaran menterinya. Beliau akan menyampaikan keputusan atau kebijakan menyangkut tentang pertanian, perikanan, kelautan, perekonomian rakyat,” ucap Jan.
Mewakili para raja dan sultan, Jan Christofer Benyamin meyakini pemerintah akan memberikan perhatian terhadap masalah seni budaya yang mengakar pada kerajaan-kerajaan di Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah dimana ada perhatian yang luar biasa. Ke depan, karakter budaya dari bangsa ini melalui kerajaan-kerajaan akan dibangun, dikembangkan dalam rangka untuk potensi wisata yang bisa mendatangkan devisa,” ucap Jan.
Diakui Jan, dalam audiensi tersebut, Presiden tidak banyak berbicara namun merasa senang dan mengatakan bahwa hasil pertemuan itu akan menjadi catatan khusus untuk beliau ke depan.
“Beliau sangat senang dengan pertemuan tadi bahwa apa yang selama ini beliau tidak tahu, beliau bisa menyerap langsung dari sumber, sultan dari kerajaan yang ada di nusantara ini,” ujar Jan. (sak)