Pelindo III Terus Catat Kinerja Positif
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Pelindo III Terus Catat Kinerja Positif

Menyambut hari ulang tahunnya yang ke-25 pada 1 Desember 2017, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III terus mencatatkan kinerja yang positif.

“Perolehan laba periode berjalan Pelindo III mencapai Rp 1,67 triliun atau meningkat 1,2 kali lipat dibandingkan targetnya. Termasuk apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year to date),” papar CEO Pelindo III IG N Askhara Danadiputra di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (28/11).

Hingga Oktober 2017 aktivitas operasional BUMN kepelabuhanan tersebut membuahkan surplus laba usaha sebesar Rp 2,5 triliun atau meningkat 29,6 persen. Kemudian diikuti EBITDA perseroan yang tumbuh sebesar 30,6 persen menjadi Rp 3,2 triliun dibandingkan realisasi sampai dengan periode yang sama tahun lalu.

“Pertumbuhan kinerja tersebut disokong oleh penjualan layanan jasa kepelabuhanan sebesar 16 persen, dengan kontribusi utama dari arus peti kemas yang terealisasi hingga 4 juta TEUs atau tumbuh sekitar 7 persen,” kata CEO yang lebih dikenal dengan panggilan Ari Askhara tersebut.

Ia menjelaskan bahwa segmen usaha pelayanan jasa bongkar muat peti kemas ini memberikan kontribusi sekitar 60 persen dari total penjualan neto konsolidasi. Berdasarkan catatan Pelindo III, arus peti kemas periode Januari – Oktober 2017 yang terealisasi sebesar 3,3 juta boks meningkat 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3,1 juta boks.

“Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi kontributor terbesar dari layanan jasa bongkar muat peti kemas tersebut sebesar 72 persen. Pertumbuhan arus peti kemas yang dilayani oleh Pelindo III menunjukkan dampak positif perbaikan ekonomi nasional pada arus perdagangan,” jelasnya.

Pada kesempatan sama Finance Director Pelindo III, U Saefudin Noer juga menjelaskan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian sampai dengan awal Triwulan IV tahun 2017, berdampak positif bagi arus perdagangan moda transportasi laut. Karenanya prospek kinerja keuangan Pelindo III hingga akhir tahun ini diproyeksikan tetap positif.

Saefudin mengungkapkan bahwa Pelindo III tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan penjualan dan laba usaha. Dengan terus meningkatkan kinerja operasional yang mengutamakan layanan prima kepada pelanggan, serta melakukan upaya efisiensi secara berkesinambungan.

“Kami berharap dapat mencapai hasil optimal pada akhir tahun 2017 sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah,” tambahnya.

Terkait segmen bisnis layanan pada kapal pesiar internasional, Ari Askhara menegaskan bahwa Pelindo III juga konsisten mendukung pemerintah untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019. Pelindo III mengelola sejumlah pelabuhan yang menjadi gerbang destinasi andalan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

“Terminal penumpang di pelabuhan – pelabuhan yang disandari kapal pesiar (cruise) akan terus dibangun dan direnovasi agar lebih modern dan representatif sebagai gerbang wisata. Tidak hanya perbaikan bangunan terminal, contohnya alur masuk ke Pelabuhan Benoa yang sedang dilakukan pelebaran dan pendalaman sejak September lalu,” ujarnya.

Kondisi eksisting Pelabuhan Benoa saat ini memiliki kedalalaman alur minus 8 meter Low Water Spring (LWS) yang hanya bisa mengakomodir kapal pesiar dengan panjang kurang dari 210 meter dan berkapasitas penumpang kurang dari 1.400 orang.

Setelah pengerjaan selesai, kedalaman alur bisa mencapai minus 12 meter LWS, sehingga kapal dengan panjang lebih dari 300 meter yang mampu membawa 5.000 penumpang bisa sandar di dermaga Pelabuhan Benoa.

Pelindo III juga pengembangan untuk beberapa pelabuhannya yang diperuntukkan untuk wisata marina di antaranya Banyuwangi di Jawa Timur, Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Berbagai peningkatan kinerja yang dicapai Pelindo III juga diimbangi dengan perubahan budaya kerja BUMN yang berkantor pusat di Surabaya tersebut. Transformasi budaya diimplementasikan oleh seluruh insan Pelindo III dengan slogan, i-Change.

Penerapan teknologi informasi dioptimalkan pada proses bisnis, salah satunya centralized procurement yang memastikan pengadaan barang dan jasa secara transparan dimonitor di kantor pusat.

Uniknya berbagai terobosan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan Pelindo III justru dengan memberi kesempatan kerja yang lebih fleksibel untuk pegawainya.

Beberapa terobosan itu contohnya Bike To Work setiap Rabu pagi. Direksi dan pegawai bersepeda bersama untuk berangkat ke kantor. Lalu pada hari Jumat diadakan Jumat Sehat untuk berolahraga yang bergantian dengan Jumat Bersih untuk membersihkan ruang kerja bersama.

Kemudian juga ada flexy time yang membuat jam masuk kerja pegawai lebih fleksibel, namun total jam kerja per hari tetap sama. Pegawai yang melahirkan anak pertama juga mendapat cuti lima bulan kalendar. Tujuannya agar pegawai dapat memberikan perhatian lebih kepada baynya dan mengoptimalkan pemberian ASI ekskusif.

“Justru dengan memberikan fleksibilitas kepada para pegawai yang kebanyakan berusia muda, manajemen percaya produktivitas dapat lebih meningkat. Karena pegawai lebih leluasa untuk membagi waktu antara kewajiban kerja dan haknya untuk mengurus keperluan lainnya,” kata Ari Askhara.

“Suasana kerja juga menjadi lebih dinamis dan fresh, sehingga berbagai ide inovasi diharapkan terus muncul dari pegawai untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” imnuhnya. (sak)