Destinasi pariwisata dewasa ini memiliki arti strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai industri telah mendorong sektor ini tumbuh dan berkembang menjadi andalan dalam menambah devisa negara.
Secara ekonomi, wisatawan mancanegara memiliki peran besar dalam menambah devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Mereka berkunjung ke Indonesia tidak hanya menikmati keindahan destinasi wisata di negeri ini, tetapi juga membeli produk souvenir, menyewa travel agent, menggunakan jasa perhotelan untuk akomodasi serta yang tidak kalah penting adalah kuliner, dimana semuanya itu disediakan oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Sekda Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM mewakili Gubernur Jatim pada malam Anugerah Wisata Jawa Timur di Surabaya, Senin (20/11) malam.
Sementara Kepala Disbudpar Jatim Dr H Jarianto MSi mengatakan, Anugerah Wisata Jatim untuk mendorong pemerintah Kabupaten/Kota mengelola daya tarik wisata dan komunitas pariwisata lainnya untuk terus menerus mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat setempat .
Anugerah Wisata Jatim diberikan kepada sembilan pengelola daya tarik wisata yang terdiri dari tiga kategori, yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata buatan. Serta lima pemerintah daerah yang mempunyai komitmen dan kepedulain tinggi dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Untuk kategori Pengelola Daya Tarik Wisata Alam, Terbaik I diraih Kab Malang (Ekowisata CMC Tiga Warna), Terbaik II Kab Sumenep (Pantai Sembilan Gili Genting), dan Terbaik III Kab Magetan (Mojosemi Forest Park).
Kategori Pengelola Daya Tarik Wisata Budaya, Terbaik I diraih Kab Jombang (Makam Gus Dur), Terbaik II Kab Jember (Kampung Wisata Belajar Tanoke) dan Terbaik III Kab Ngawi (Desa Wisata Grayudan).
Selanjutnya, kategori Daya Tarik Wisata Buatan Terbaik I diraih Kota Batu (Bukit Batu Flower Garden), Terbaik II Kab Pasuruan (Saygon Waterpark) dan Terbaik III Kab Madiun (Umbul Square).
Pemprov Jatim juga memberikan anugerah karya tulis jurnalistik untuk meningkatkan peran serta insan pers memotivasi pemerintah daerah/stake holder, mempromosikan dan mengangkat potensi pariwisata di Jatim melalui media cetak maupun online.
Jumlah kunjungan wisman ke Jatim 2016 mencapai 618.615 orang atau naik 1,01% dibanding 2015 sebanyak 612.412 orang. Sedang pergerakan wisnus terus mengalami kenaikan, tahun 2015 mencapai 51.466.969 orang, dan tahun 2016 jumlah Wisnus mencapai 54.465.000 orang atau naik 6,02%.
Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional mengalami peningkatan dengan penghasilan devisa tahun 2015 489.07 juta USD, tahun 2016 513.84 juta USD meningkat 5,1 % dan kontribusi langsung terhadap PDRB ADHB 2015 Rp 92.683,27 miliar dan tahun 2016 Rp 106.274,57 miliar atau naik 14,66%. (ita)