Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya patut berbangga dengan pencapaiannya dalam Kontes Jembatan Indonesia (KJI) dan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2017 yang dilaksanakan di Politeknik Negeri Malang, Minggu (12/11).
Dalam gelaran tahunan ini, tim ITS berhasil menyabet kembali gelar juara umum untuk KBGI dan juara 1 untuk kategori Jembatan Canai serta juara Implementasi Desain kategori Jembatan Baja untuk KJI.
Pada kontes bergengsi dalam dunia Teknik Sipil tersebut, ITS mampu memenangkan lima dari enam kategori di KBGI.
Antara lain juara untuk kategori estetika terbaik, kategori kreativitas, kategori berkinerja Seismik (ketahanan terhadap gempa), dan kategori metode pelaksanaan konstruksi. Selain itu, ITS juga berhasil menduduki peringkat 1 untuk KBGI ini. Dengan kemenangan lima kategori ini, ITS berhak menyandang sebagai juara umum KBGI.
Sedangkan KJI, ITS harus berpuas diri dengan memenangkan lima subkategori dari tujuh subkategori untuk Kategori Jembatan Canai.
Lima kategori yang berhasil diborong ITS ialah kategori Metode Pelaksanaan Konstruksi, kategori K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), kategori Implementasi Desain dan kategori Jembatan Terkokoh serta peringkat 1 KJI. Satu lagi, ITS juga berhasil menjuarai subkategori Implementasi Desain untuk kategori Jembatan Baja.
Prof Ir M Sigit Darmawan MEngSc PhD, pembimbing lomba KBGI mengatakan bahwa mempertahanakan juara umum KBGI merupakan prestasi yang luar biasa. “Sungguh tak disangka, apalagi mengingat kemampuan peserta KBGI tahun ini hampir merata,” ujar Dekan Fakultas Vokasi tersebut.
Menurut Sigit, keberhasilan timnya membawa kembali piala bergilir KBGI ini juga berkat determinasi yang sangat kuat dari anggota tim KBGI dan dukungan Departemen Teknik Infrastruktur Sipil serta seluruh sivitas akademika ITS. “Ini merupakan prestasi ITS bersama,” ucap alumnus S1 Teknik Sipil ITS tersebut.
Meskipun tim KJI belum mendapat juara umum, namun Sigit tetap merasa bangga pada usaha tim KJI. “Yang terpenting adalah dalam berlomba tim ITS selalu bermain sportif dan jujur serta taat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK). Kami selalu memegang motto Cerdas Amanah Kreatif (CAK),” jelas pria yang meraih gelar masternya di The University of Melbourne ini.
Ke depannya, untuk memaksimalkan pencapaian dari KJI maupun KBGI semua anggota tim yang ikut berlomba diarahkan untuk membuat laporan singkat dan lesson learned sebagai catatan untuk tahun depan. “Harapannya regenerasi yang akan datang dapat mempertahankan gelar juara KBGI dan merebut juara pertama KJI,” tutur Sigit. (ita)