Pembalap Formula 1 pertama dari Indonesia akan mencoba merasakan tantangan dari mobil balap listrik di Circuit Ricardo Tormo pada hari Selasa (3/10). Setelah menjadi pembalap rookie terpopuler dalam sejarah F1 bersama Manor F1 Team, Rio Haryanto sekarang sedang mengevaluasi sejumlah opsi untuk musim balap 2018.
FIA Formula E Championship diluncurkan pada tahun 2014 dan kejuaraan ini tumbuh pesat dengan semakin banyaknya kota dan pabrikan besar dari seluruh dunia yang tertarik bergabung. Musim keempat Formula E akan dibuka di Hong Kong, 2 Desember 2017.
Rio Haryanto mengatakan dirinya sangat menantikan tes Formula E-nya, setelah menonton beberapa balapannya yang sangat menarik di TV.
Menurut Rio, Formula E selalu menyuguhkan kompetisi yang ketat dan dengan banyaknya pabrikan yang bergabung, tampaknya kejuaraan ini akan terus tumbuh di seluruh dunia. “Sangat luar biasa jika Formula E menggelar balapan di jalanan Jakarta pada suatu hari untuk menunjukkan masa depan motorsport dan otomotif pada umumnya kepada masyarakat,” katanya.
Indonesia menurut Rio adalah bangsa yang besar dengan populasi terbesar keempat di dunia. Melihat besarnya antusiasme dari para penggemar di tanah air, bukan tidak mungkin jika ada seorang pembalap Formula E dari Indonesia yang selalu mendapat Fanboost di setiap ePrix!
Sedangkan Alejandro Agag, Founder dan CEO Formula E mengaku dirinya sangat menantikan Rio untuk berada di balik kemudi mobil Formula E yang sepenuhnya bertenaga listrik untuk pertama kalinya di Valencia pekan ini.
“Rio Haryanto adalah wajah yang familiar – sangat berpengalaman di ajang balap single-seater – dan saya pernah bekerja dengan Rio sebelumnya di GP2 bersama tim Addax,” katanya.
Indonesia memiliki komunitas motorsport yang tumbuh dengan cepat dan para penggemarnya sangat antusias serta penuh gairah. Formula E memiliki barisan pembalap berbakat yang sangat mengesankan jika dibandingkan dengan kategori balap lain yang ada sekarang. “Dan Rio Haryanto memiliki potensi untuk menambahkan namanya ke dalam daftar para pembalap yang fantastis ini di masa depan,” imbuh Alejandro Agag. (sak)