Apakah kamu perempuan berjilbab yang aktif? Kamu juga selalu ingin bersemangat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari? Ada baiknya kamu mencoba jilbab yang satu ini.
Dialah Jipenstu atau Jilbab Peningkat Stamina Tubuh. Jilbab ini dirancang untuk menambah semangat penggunanya.
Jipenstu dirancang oleh lima mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Tim PKM-K Undip. Mereka adalah Intan Alfina Khoiriyah (Ilmu Kesehatan Masyakarat-2015), Aini Nur Furoida (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan-2015), Niko Karuniawan (Ilmu Hukum-2015), Erna Erawati (Teknik Informatika-2015), dan Ayu Zahara (Ilmu Hukum-2015).
Intan Alfina Khoiriyah, ketua tim menjelaskan, ide awal merancang jilbab ini adalah banyaknya stamina teman-temannya di kampus yang menurun, karena aktivitasnya yang padat. Dari sana mereka berpikir ingin mengembalikan semangat atau stamina teman-teman tersebut lewat sebuah produk.
“Caranya adalah dengan aroma terapi. Kebetulan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip hampir 90 persen mahasiswanya menggunakan jilbab. Jadi kami memodifikasi jilbab dengan menempatkan aroma terapi di sisi kanan dan kiri jilbab,” kata Alfina.
Ia menjelaskan, aroma terapi yang mereka gunakan terbuat dari bahan esesnsial oil dan gel karagenan. Aroma terapi ini mampu mengeluarkan bau harum yang bisa meningkatkan stamina.
“Bau aroma terapi ini secara psikologis bisa membuat rileks dan menghilangkan strees. Jadi penggunanya bisa bersemangat,” kata Alfina.
Menrut Alfina, jilbab yang mereka gunakan adalah jilbab model simpel dan langsung pakai. Namun kedua sisi jilbab mereka buatkan kantong untuk menempatkan gel aroma terapi.
“Posisi kantong tersebut persis di sekitar telinga. Horisontal dengan mata dan hidung. Sehingga bisa membuat penggunanya lebih fokus,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, bagi muslimah yang ingin mencoba Jipenstu ini tak perlu khawatir dengan efek sampingnya. Karena bahan karagenan dan essenstial oil yang mereka gunakan bukanlah dari bahan yang berbahaya. Jadi jilbab aroma terapi ini aman di pakai siapapun.
Alfina mengaku, tim mereka sendiri pernah mencoba jilbab ini saat presentasi dalam seleksi PKM K ini. Mereka merasakan, selama presentasi bau aroma terapi membuat lebih rilek. Sehingga ketika itu presentasi mereka sukses.
Untuk daya tahan aroma terapi, kata Alfina, waktunya bisa mencapai satu hingga dua minggu. Bagi yang aktif bisa mencapai satu minggu, sementara untuk yang banyak menghabiskan waktu di ruangan, bisa mencapai dua minggu.
Namun jangan khawatir, gel pada jilbab ini bersifat lepas pasang, sehingga ketika dicuci bisa dilepas dan dipasang kembali. Aroma terapinya pun bisa diisi ulang.
Sejak produksi bulan lalu, tambah Alfina dari 300 Jilpenstu, sebanyak 58 persen telah terjual. Mereka menjualnya di toko-toko pasar tradisional di Semarang.
Selain itu Jipenstu juga dijual lewat akun isntagram @jipenstu.id. “Kami menjualnya 25 Ribu Rupiah per jilbab,” katanya.
Selanjutnya, Alfina dan teman-teman berencana mematenkan produk mereka ke Kemenkumham. Selain itu juga akan meningkatkan pemasaran jilbab ke toko-toko yang lebih banyak lagi. (ist)