Ngripto Raras Tuban Juara Festival Pertura
SENI BUDAYA

Ngripto Raras Tuban Juara Festival Pertura

Tim seni Ngripto Raras Kabupaten Tuban meraih dua penghargaan terbaik dalam Festival seni Pertunjukan Rakyat (Pertura) pada Pekan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) ke-IX tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Jatim di Taman Chandra Wilwatikta Pasuruan, akhir pekan lalu.

Tim seni Pertura Ngripto Raras Tuban mampu meraih kategori tim terbaik dan Sutradara terbaik yang dinilai oleh tiga tim juri dari praktisi dan pengamat seni drama, yaitu Dr Autar Abdillah Msi, Rohmat Djoko Prakoso dan Subiyantoro dalam penutupan Festival Partura Pekan KIM ke-IX .

Dari sembilan peserta Festival Pertura, Tim Ngripto Raras mampu memperoleh nilai tertinggi, 1043. Urutan kedua ditempati oleh tim pertura Chandra Kirana Kabupaten Nganjuk, terbaik ketiga diraih tim Omah Panji Kota Kediri dan tim terbaik keempat diraih oleh Bhakti Praja Kabupaten Jombang. Dan tim terbaik tersebut akan diberi kesempatan untuk tampil di Pekan Informasi Nasional.

Eko Kasmo, pimpinan Sanggar Teater Ngripto Raras mengatakan, anak asuhnya menampilkan drama teater yang berjudul ‘Indahnya Pelangi Pertiwiku’, berisi pesan moral tentang kemajuan zaman era digital. Meskipun demikian, menurutnya, kemajuan itu jangan sampai menggerus kearifan adat istiadat, budaya dan warisan leluhur yang senantiasa perlu dilestarikan serta dijaga.

“Era digital yang serba canggih perlu kita ambil sisi positifnya, jangan digunakan untuk memecah belah dengan peredaran berita hoax,” tutur seniman yang diundang ke Istana Merdeka oleh Presiden Joko Widodo pada malam perayaan HUT RI ke 72 Agustus lalu.

Untuk penghargaan kategori Aktor Pria terbaik diraih oleh Sujiman dari tim Seni Omah Panji Kota Kediri dan Kategori Aktor Wanita diberikan kepada Rusmini dari Tim Seni Bhakti Praja Kabupaten Jombang. Sementara penulis naskah terbaik diraih oleh Biso Warno dari tim Chandra Kirana Kabupaten Nganjuk.

Dr Autar Abdillah salah satu juri mengatakan pada festival Pertura tahun ini secara keseluruhan tim peserta rata-rata memberikan penampilan yang baik. “Yang dipilih sebagai pemenang kali ini bukan berarti yang lain berpenampilan jelek, namun kami harus memilih yang terbaik dari seluruh penampilan peserta yang baik tersebut,” ujarnya.

Sedangkan Djoko Rahmat Prakoso menilai hampir seluruh peserta memberikan pertunjukkan yang menarik. Namun seluruh peserta masih demam panggung.

Penutupan Festival Pertura kemarin malam berlangsung sangat meriah, dengan penampilan dua tim terakhir yaitu seni Pertura Kabupaten Situbondo yang menampilan seni drama berjudul ‘Sayembara Purbawati’ dan tim seni Omah Panji Kediri yang menampilkan seni Kentrung berjudul ‘Panji Asmorobangun Bareng Jantur’.

Selain itu penutupan semakin meriah tatkala penonton, peserta dan Mahasiswa dari seni Teater UNESA Surabaya berjoget bersama dengan iringan music ‘Padhang Howo’ dari Pasuruan. (ist)