Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya Bobby Nasution pada 8 November mendatang.
“Adik saya akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 8 November,” kata putra pertama Presiden, Gibran Rakambuming Raka, di kediaman pribadi Presiden di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu.
Presiden sengaja menggelar konferensi pers untuk menyampaikan pernyataan resmi mengenai pernikahan putrinya.
Ia menunjuk Gibran sebagai juru bicara keluarga yang memimpin konferensi pers itu didampingi oleh adiknya Kahiyang Ayu dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
“Acaranya simpel saja. Itu kan tanggal 8 hari Rabu, hari Selasanya kita siraman dan sebagainya. Hari Rabu pagi kita akad, terus setelah itu dilanjutkan dengan resepsi. Persiapannya sudah 80 persen,” tambah Gibran.
Resepsi pernikahan akan dilangsungkan di Graha Sabha Buana, gedung milik keluarga Jokowi, dan layanan kateringnya diurusi oleh Chili Pari, usaha katering milik Gibran. “Konsepnya hampir sama seperti dua tahun lalu, tradisional saja,” ungkap Gibran.
Namun Gibran mengaku belum memutuskan apakah akan ada kirab atau tidak dalam prosesi tersebut. “Kirab belum tahu. Nanti kita jalan aja. Tapi nanti yang di Solo tradisional semua. Jadi, seperti yang saya katakan tadi, Selasa (7/10) itu siraman, dari pihak calon pengantin pria juga ada siraman,” jelas Gibran.
Kahiyang pun masih merahasiakan gaun pengantin yang akan dia kenakan. “Nanti lihat saja hari H seperti apa,” kata Kahiyang. “Yang pasti adat Jawa. Ya nanti kan ada akad nikah, ada resepsi, ada siraman,” tambah Iriana Jokowi.
Jumlah tamu hingga saat ini belum dapat dipastikan, namun kemungkinan besar akan sama seperti pernikahan Gibran pada 2015.
Siapa calon mantu Jokowi? Dikutip dari Bisnis.com, laki-laki keturunan Mandailing, Sumatera Utara, itu merupakan anak dari mantan Direktur Utama PTPN IV Erwin Nasutioan.
Putra ketiga dari tiga bersaudara ini lahir di Medan pada 5 Juli 1991. Ia merampungkan pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 2 Pontianak pada 2003 lau, sementara SMP dan SMA ia habiskan di Bandar Lampung.
Setelah lulus SMA, ia memutuskan hijrah ke Jawa, persisnya di Bogor untuk melanjutkan pendidikan di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Ia masuk pada 2014 lalu.
Tak hanya itu, ia juga aktif dalam dunia sepakbola dengan menjadi manajer di klub sepakbola Meda Jaya yang sangat kesohor dan disegani di era Galatama maupun Divisi Utama Liga Indonesia. (ist)