Ajari Penggiat Kopi Kelola Bisnis
CANGKIR KOPI PERISTIWA

Ajari Penggiat Kopi Kelola Bisnis

Dalam rangka pendukungan Festival Kopi Bondowoso, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Kelas Keuangan dan Pembiayaan Syariah di Hotel Ijen View Bondowoso pekan lalu, turut hadir Bupati Bondowoso Amin Said Husni.

Bekraf memberikan pemahaman terkait ekonomi syariah, pengelolaan keuangan, pembiayaan perbankan syariah, dan pengembangan bisnis kopi lokal kepada 50 penggiat kopi yang terdiri dari pemilik kedai kopi dan pengelola hasil kopi di Bondowoso.

Bekraf menghadirkan salah satu pengembang bisnis kopi Indonesia sekaligus barista Evani Jesslyn di Bondowoso yang dikenal sebagai kota penghasil kopi arabika berpredikat specialty coffee Java Ijen Raung ini.

Evani menjelaskan budaya kopi yang digandrungi masyarakat sekarang ini membuat masyarakat lebih aware kepada kopi. Saat ini kopi tidak disajikan secara tradisional, tetapi muncul banyak coffee shop yang mendukung kopi sebagai lifestyle.

Evani menambahkan kopi Bondowoso robusta, arabika, dan blue mountain kualitas sudah bagus dan masih bisa ditingkatkan. Ia menilai dukungan pembiayaan dari perbankan mempercepat kemajuan penggiat kopi.

Salah satu peran Bekraf terhadap kopi Indonesia yaitu dengan mempertemukan pebisnis kopi dan perbankan syariah. “Mari kita bersama-sama mengenalkan kopi Indonesia,” ucap Evani.

Bekraf menyadari peran lembaga keuangan yang bisa digunakan pelaku usaha kreatif untuk mengembangkan usaha mereka, termasuk penggiat kopi di Bondowoso yang mengikuti acara. Konsultan keuangan Daroe Handojo mengajarkan pengelolaan keuangan.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengungkapkan bimbingan pengelolaan keuangan bermanfaat bagi pelaku usaha kreatif, termasuk penggiat kopi Bondowoso, untuk layak mendapat pembiayaan dari lembaga keuangan, baik perbankan maupun non perbankan.

“Yang sering terjadi pelaku usaha kreatif yang belum layak dibiayai (perbankan maupun non perbankan). Maka kami beri bimbingan tata kelola keuangan, termasuk pembukuan yang bankable,” tutur Fadjar.

Sebelum mempertemukan mereka dengan perbankan syariah, Bekraf menghadirkan praktisi keuangan syariah M. Bagus Teguh untuk menjelaskan ekonomi syariah.

Branch Manager Bank Muamalat Jember Danang Rokhmad Sulendra hadir untuk menginformasikan model dan produk pembiayaan Bank Muamalat serta persyaratan yang perlu dipenuhi pelaku usaha kreatif untuk mengaksesnya.

“Kami (Bekraf) pertemukan penggiat kopi, perbankan, dan narasumber yang ahli dibidangnya untuk mempersiapkan penggiat kopi di Bondowoso yang ingin mengembangkan usaha dengan mengakses pembiayaan perbankan,” pungkas Fadjar. (sak)