Baru 39 Persen Tanah Jatim Bersertifikat
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Baru 39 Persen Tanah Jatim Bersertifikat

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodom menyerahkan Sertifikat Hak Atas Tanah Program Strategis Nasional, Pembinaan, dan Fasilitasi, serta Kerja Sama Akses Reform di New Sari Utama Convention Hall Mangli, Jember, Minggu (13/8) pagi.

Menurut Jokowi, di Provinsi Jawa Timur terdapat 2.740.000 ribu bidang tanah, dan sampai hari ini yang bersertifikat baru 39%. Pada 2017 ini, pemerintah telah menargetkan akan menyelesaikan sertifikat bagi 662.000 tanah di Jawa Timur.

“Pada pagi hari ini, telah diterima 2.850 sertifikat tolong diangkat tinggi-tinggi semuanya jangan diturunkan dulu mau saya hitung, sebentar,” kata Presiden.

Presiden mengucapkan terima kasih atas kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ia mengharapkan agar sekarang kecepatan membuat sertifikat bisa lebih cepat lagi sehingga ini bisa lebih banyak lagi sertifikat yang diserahkan kepada masyarakat.

Ditegaskan Presiden, bahwa sertifikat tanah menjadi sangat penting. Ia mengaku, menerima laporan tentang banyaknya sengketa tanah yang terjadi di kabupaten dan kota, baik sengketa tanah antara masyarakat dan masyarakat individu, dengan individu perorangan dengan tetangganya, masyarakat dengan pemerintah, atau masyarakat dengan perusahaan swasta.

Karena itu, Jokowi berpesan, agar kalau sudah pegang sertifikat harus mengerti, sertifikatnya luasnya berapa, tanahnya, harus hapal letaknya, lokasinya di desa mana harus ngerti.

Lebih lanjut, Presiden titip jika ada yang ingin sertifikatnya dimasukkan di bank sebagai agunan atau jaminan, tolong dihitung dan dikalkulasi dengan betul dan hati-hati.

“Jangan sampai sertifikat ini disita olah bank karena tidak bisa membayar angsuran pinjaman tersebut,” tutur Presiden seraya menambahkan, jangan sampai baru dapat pinjaman dari bank langsung buat beli mobil.

Jokowi juga meminta agar sertifikat ini dijaga dengan baik. Ia meminta agar disimpan dan diberi sampul plastik agar bentuknya terjaga, serta difotokopi agar jika hilang atau rusak bisa diurus kembali di Kantor BPN.

Di akhir sambutannya, Presiden juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dengan kondisi Indonesia yang beragam. “Saya mengingatkan kepada kita semuanya agar kita tetap rukun, tidak saling menjelekkan, tidak saling mencela, tidak saling mencemooh diantara kita karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air.”

Sebanyak 2.850 sertifikat yang diserahkan, diantaranya kepada masyarakat yang berasal dari Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Situbondo.

Mendampingi Presiden dan Ibu Negara dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Jatim Soekarwo. (sak)