Presiden Joko Widodo dan didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi melantik 2.014 orang Pamong Praja Muda Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXIV Tahun 2017, di Kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/8) sore.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada Pamong Praja Muda IPDN angkatan XXIV yang telah lulus, dan hari ini akan mengawali pengabdian kepada masyarakat.
Ia mengingatkan, bahwa harapan masyarakat sudah semakin tinggi terhadap kualitas pelayanan publik yang ingin mereka dapatkan dari pemerintah, yang ingin mereka dapatkan dari negara.
“Sekarang mereka tidak ragu untuk mendebat, untuk mengkritik, atau bahkan untuk protes jika menurut mereka, jika menurut masyarakat, layanan yang didapatkan tidaklah memuaskan atau lamban,” kata Jokowi.
Presiden meminta agar para Pamong Praja itu tidak alergi terhadap kritikan. Ia meminta agar mereka justru menjadikan kritik masyarakat sebagai bahan untuk perbaikan, untuk melaksanakan reformasi birokrasi di lingkungan mereka nantinya bertugas. “Sebab memang sudah jadi tugas Saudara-saudara, sudah menjadi tugas pemerintah untuk melayani masyarakat,” ujarnya.
Ke-2014 pamong praja muda yang dilantik itu terdiri dari 1.348 putra dan 666 putri. Mereka dilantik dengan pangkat penata muda tata praja. Pelantikan ini ditandai oleh penyerahan penghargaan bintang Kartika Astabrata dan Kartika Pradnya Utama oleh Presiden Jokowi.
Dalam bagian lain pidatonya, Jokowi menyinggung peringkat kemudahan berusaha di Indonesia dan tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintahan Indonesia.
“Peringkat kemudahan berusaha Indonesia sekarang sudah meningkat dari peringkat 106 pada tahun 2016 menjadi peringkat 91 pada tahun 2017. Ini tetap harus kita perbaiki dari tahun ke tahun. Dan survei Gallup International juga menunjukkan tingginya kepercayaan rakyat kepada pemerintah,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa di dalam survei itu, Indonesia menempati posisi pertama bersama Swiss dan lebih tinggi dari negara-negara maju yang lain.
Dalam hal indeks pembangunan manusia atau IPM, lanjut Presiden Jokowi, ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, posisi Indonesia naik dari negara kategori medium high development menjadi high human development.
“Itu semua jangan hanya Saudara-saudara pertahankan, tetapi harus kita tingkatkan, harus kita majukan, harus kita kembangkan dengan baik,” tegas Jokowi. (sak)