Jatim Reborn, Komunitasnya Anak Muda
PERISTIWA PILGUB

Jatim Reborn, Komunitasnya Anak Muda

Bacagub yang telah mengambil formulir di Partai Demokrat, Nurwiyatno (Cak Nur) menghadiri acara launching ‘Rumah Millenial’ yang diselenggarakan Jatim Reborn Community di Jalan Kayon Surabaya, Jumat (4/8) malam.

Rumah Millenial adalah tempat berkumpulnya generasi muda (masa kini) yang lahir di era tahun 1980-2000 (era 90-an).

Cak Nur mengajak semua orang tua dan generasi yang lebih tua untuk dapat secara bersama-sama membimbing, membina serta menerima perubahan yang tengah terjadi sekarang ini.

“Justru dalam kesempatan kali ini, saya berharap kita semua dapat memberi kesempatan dan fasilitas bagi mereka kaum muda untuk mengembangkan serta meningkatkan potensi diri serta kelompoknya untuk mewujudkan Jatim yang lebih baik,” tutur Cak Nur yang juga menjabat Inspektur Provinsi Jatim ini.

Cak Nur menegaskan, tidak mungkin menutup diri dari perubahan zaman dan perkembangan anak muda seperti saat ini. Justru, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat harus mampu mengoptimalkan potensi generasi muda saat ini untuk kehidupan bangsa dan negara yang lebih baik.

“Seperti yang pernah Presiden Pertama Soekarno sampaikan ‘Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncang dunia’. Maka jika kita ingin Jatim menjadi provinsi yang makmur, provinsi yang besar, provinsi yang lebih baik, maka kita harus memberi ruang dan kesempatan bagi anak muda untuk tampil berkarya. Untuk menunjukkan darma baktinya bagi, diri mereka sendiri, orang tua serta lingkungannya,” tukasnya.

Cak Nur juga mengaku telah bertatap muka dengan beberapa komunitas dan seniman-seniman di Jawa Timur, salah satunya adalah Seniman Ludruk. Banyak sekali potensi-potensi yang bisa digali, agar bisa terus berkembang untuk mempertahankan identitas berbangsa dan berbudaya, tambahnya.

Budaya ludruk jika ingin layak dijual di luar negeri harus ada perhatian dari Pemerintah Daerah, baik dalam segi materi maupun imateri. “Kalau diluar negeri lanjut dia, semua budaya bisa dijual, di Indonesia tidak bisa.

Jika dikatakan kurang perhatian pemerintah tentu tidak hanya perlu perhatian dari pemerintah yang lebih untuk memacu kebudayaan itu supaya layak, sering ditampilkan tapi fasilitasnya yang kurang memadai,” ungkapnya.

Cak Nur berharap komunitas Jatim Reborn ini, dapat meningkatkan partisipasi generasi muda dalam ruang ruang kreatif, dapat mewadahi lahirnya ide dan pemikiran baru untuk perbaikan di segala bidang, memacu peningkatan SDM khususnya generasi muda, memberi ruang aktualisasi diri secara nyata, berperan serta menjaga kebersamaan dan keberagaman masyarakat khususnya di Jatim.

“Untuk itu, marilah kita jadikan Jatim ini untuk mereka. Untuk generasi muda yang akan menggantikan kita, di masa datang. Merdeka!” pungkas Ketua PA GMNI Jatim ini. (sak)