Bermunculannya destinasi wisata baru yang berasal dari inisiatif warga diapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang. Hingga Juli 2017, tercatat ada 149 tempat wisata anyar di wilayah kabupaten. Sebanyak 76 tempat wisata di antaranya merupakan kerja sama dengan Perhutani.
Sementara itu, sisanya merupakan destinasi wisata baru yang dikembangkan warga bersama pemerintah. ”Target kami sampai akhir tahun 2017 nanti paling tidak ada 200 destinasi baru,” kata Kadisparbud Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara.
Dia menyebut, munculnya inisiasi dari masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata merupakan dukungan terhadap tiga program besar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang salah satunya di bidang wisata.
”Apalagi, mayoritas wisata yang muncul juga dikelola sendiri oleh mereka. Ini menunjukkan kian tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembangan sektor wisata,” ujar Made.
Peran media sosial dan media massa, menurut Made, juga memegang andil besar. ”Wisata-wisata ini kebanyakan ramai dikunjungi setelah menjadi viral di media sosial. Selain menarik pengunjung, ide-ide ini memunculkan motivasi bagi masyarakat yang ada di tempat lain untuk menggali potensi wisata di desanya masing-masing,” tambahnya.
Kian banyaknya jujukan berwisata ini, Made menyampaikan, juga diikuti dengan kemunculan desa-desa wisata baru. Made menyebut, pihaknya pun berupaya melakukan pendampingan dan pengarahan agar desa wisata yang baru bisa menjadi destinasi wisata yang matang.
”Kami bisa mengarahkan, masing-masing desa wisata harus punya detail engineering design (DED) sehingga pembangunan mereka akan terarah,” ujarnya.
Ke depannya, tidak menutup kemungkinan disparbud bakal membantu warga setempat untuk mencarikan investor guna mengelola wisata desa. ”Untuk sementara, kalau warga mau urunan, atau memanfaatkan dana parkir untuk mengelola ya monggo, nanti kami bantu bina dan mem-blow up,” tukasnya. (ist)