Ni Putu Sekar Trisnaning Laksemi adalah wisudawan dari Prodi Rekayasa Kehutanan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan asal Gianyar Bali.
Tahun ini adalah tahun yang berbahagia bagi Sekar dan keluarganya. Bersama sekitar 1.244 orang wisudawan sarjana, Sekar lulus dengan nilai IPK nyaris sempurna yaitu 3,96.
Sekar mulai masuk sebagai mahasiswa ITB tahun 2013 pada Program Studi Rekayasa Kehutanan. Saat menjadi mahasiswa, Sekar banyak mendulang prestasi baik di bidang akademik maupun kemahasiswaan.
Tahun 2015, Sekar masuk sebagai Finalis Duta Bahasa Provinsi Bali yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Bali. Sekar juga telah ditetapkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama Tahun 2016 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati.
Sekar merupakan seorang lulusan SMAN 1 Gianyar Bali yang awalnya bercita-cita ingin menjadi dokter bedah, namun karena keterbatasan finansial, ayahnya menyarankan untuk mengambil sekolah D3 Keperawatan karena dianggap biayanya lebih terjangkau.
Namun keinginan Sekar belajar di ITB sangatlah kuat, meski terasa mustahil karena pihak keluarga merasa tidak mampu mendukung secara finansial untuk kuliah di Bandung. Hingga pada akhirnya Beasiswa Bidikmisi menjadikan keinginan Sekar untuk kuliah di ITB menjadi kenyataan.
Kecintaannya terhadap Biologi dan ilmu tumbuhan sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama dan juga keprihatinan akan minimnya generasi muda yang peduli terhadap pentingnya hutan bagi keberlangsungan hidup manusia, membuat Sekar mantap memilih Pogram Studi Rekayasa Kehutanan.
Sejak awal masuk ITB Sekar sudah memiliki misi untuk dapat berguna bagi lingkungan, kemanusiaan dan keluarganya. Disela-sela kesibukan kuliah, berbagai aktivitas sosial diikutinya, antara lain menjadi relawan di Lembaga Sosial yang bergerak di bidang kesehatan untuk penyandang Lupus dan Low Vision bersama Syamsi Dhuha Foundation (SDF).
Sekar menyaksikan bagaimana seseorang yang menderita penyakit Lupus berjuang untuk hidup. Begitu pula dengan perjuangan seorang penyandang Low Vision yang berhasil menyelesaikan skripsinya dengan 5% penglihatan. Kegiatan sosial tersebut memotivasi dan mendorong Sekar untuk selalu melakukan yang terbaik termasuk kuliah.
Saat ditanya apa rahasia Sekar sehingga dapat lulus dengan predikat Cum Laude, dia mengatakan dengan malu-malu bahwa dirinya selama ini selalu berusaha mencapai target atas rencana yang dia tulis di secarik kertas dan ditempel di tempat yang mudah terlihat, dan mulai menyiapkan diri dengan aktif mengikuti kegiatan himpunan di kampus. Saat ini Sekar mengikuti Program Fast Track di Magister Biomanajemen SITH. (sak)