Jokowi Bekali 728b Capaja TNI-Polri
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Jokowi Bekali 728b Capaja TNI-Polri

“Setelah dilatih, dididik, dan digembleng selama ini, esok hari kalian semuanya akan mengambil langkah pertama dalam pengabdian total kepada merah putih, kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan rakyat.”

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri Tahun 2017, di Gedung Olah Raga (GOR) Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Senin (24/7) siang.

“Harapan yang ditaruh di pundak kalian semuanya sangat besar, dan tuntutan juga yang diharapkan dari kalian juga sangat banyak, dan tugas yang diberikan kepada kalian nantinya juga bukan tugas yang ringan,” tutur Jokowi.

Presiden juga mengingatkan bahwa menempuh jalan karir sebagai perwira, berarti semua adalah calon-calon pemimpin masa depan.

“Kita harus ingat bahwa dengan perubahan-perubahan global yang sangat cepat sekarang ini, baik perubahan dari sisi ekonomi, dan perubahan-perubahan yang lainnya, landscape politik, landscape pertahanan, landscape keamanan semuanya akan berubah,” ujar Presiden ke-7 Republik Indonesia ini.

Kepala Negara juga menyampaikan bahwa semua harus menyadari hal itu. “Coba kita lihat perubahan-perubahan itu nyata sudah di depan kita, sudah masuk di negara kita perubahan-perubahan yang ada,” tambah Jokowi.

Saat ini, lanjut Presiden, internet baru masuk dan belajar untuk mendalami kemudian sudah ganti lagi mobile internet. “Mobile internet kita baru ingin mempelajari ganti lagi artificial intelligent,” tutup Presiden pada pengantar arahan kepada Capaja TNI dan Polri.

Jokowi menyampaikan bahwa calon perwira harus memiliki visi ke depan seperti apa. Presiden mengaku telah menyampaikan kepada mereka bahwa landscape politik global, landscape ekonomi global, landscape ancaman pertahanan dan keamanan pasti sudah berubah maka harus diantisipasi dari sekarang.

“Sebetulnya, misalnya yang kita adakan itu apakah masih perlu? misalnya tank, apakah mungkin sudah berubah menjadi drone dan cyber security yang diperlukan untuk apa? ya bisa saja karena negara ini kan besar dengan 17.000 pulau,” kata Jokowi usai pembekalan.

Artinya, lanjut Presiden, perlu drone yang besar maupun yang kecil untuk misalnya, memantau perbatasan, memantau terorisme yang ada di hutan maupun di perbatasan, misalnya.

Kemudian melihat benda-benda yang mencurigakan, misalnya di laut, apakah kapal ataukah yang lainnya, sehingga memang perubahan-perubahan seperti itu harus mulai kita pikirkan dari sekarang. “Apakah masih yang diperlukan tank dan yang lain-lainnya, atau memang kita harus berubah,” ujarnya.

728 Capaja TNI/Polri
Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian, melaporkan bahwa telah hadir 728 capaja TNI/Polri yang mengikuti pembekalan.

“Terdiri dari TNI AD 225 capaja, 208 Taruna diantaranya 16 taruni dan satu lulusa NDA (National Defence Academy Jepang). TNI AL ada 94 calon pria remaja terdiri dari 84 taruna dan 10 taruni. TNI AU 118 capaja terdiri dari 105 Taruna, 12 taruni dan satu lulusan NDA. Polri ada 291 capaja, terdiri dari 243 taruna dan 48 taruni,” tutur Kapolri.

Pada awal pendidikan, lanjut Kapolri, para capaja TNI telah mengikuti pendidikan dasar secara terintegrasi selama 1 tahun di Akademi Militer Magelang.

Ia menambahkan bahwa untuk capaja Polri telah melalui pendidikan dasar Bhayangkara selama tiga bulan di Akademi Kepolisian Semarang dan secara keseluruhan capaja telah menyelesaikan program pendidikan selama 4 tahun di masing-masing Akademi.

“Pada masa pendidikan para capaja ini juga mengikuti serangkaian kegiatan integrasi dalam bentuk Bineka Eka Bakti, pekan integrasi kejuangan Taruna, latihan integrasi Taruna Wresa Nusantara, selama tiga minggu di Provinsi Kalimantan Utara, serta kegiatan badan pimpinan korps taruna setiap tiga bulan,” tambah Kapolri.

Saat ini, menurut Kapolri, para capaja telah memperoleh pencapaian prestasi akademik di bidang vokasi atau terapan, dan berhak menyandang gelar kesarjanaan yaitu sarjana terapan pertahanan bagi capaja TNI, dan sarjana terapan kepolisian untuk capaja Polri.

Hadir dalam acara ini Menko Polhukam Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Seskab Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (sak)