Rekor Ngopi 1,8 Juta Gelas Sekaligus
CANGKIR KOPI PERISTIWA

Rekor Ngopi 1,8 Juta Gelas Sekaligus

Bagaimana bila hampir seluruh penduduk Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) dari ujung barat Labuan Bajo, hingga ujung timur Larantuka minum kopi Flores bersama? Inilah rekor terbaru dari Flores yang dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pekan lalu.

Rekor ini dipecahkan dalam gerakan Sejuta Kopi Flores, yang digelar bersamaan dengan berakhirnya lomba balap sepeda Tour de Flores 2017. MURI sendiri mengonfirmasi, hampir semua penduduk Flores meminum kopi secara serentak pada pukul 14.00 WIT hingga pukul 16.00 WIT, 18 Juli 2017.

“Jumlah ini melebihi usulan yang diusulkan ke MURI, yaitu satu juta. Grand total ada 1.890.000, termasuk Labuan Bajo hari ini,” ujar Osmar Semesta Susilo, Wakil Direktur MURI.

Osmar mengatakan, MURI akan mencatatkan pencapaian ini sebagai rekor dunia dimana Gerakan Satu Juta Cangkir Kopi Flores merupakan rekor baru MURI yang tercatat dengan nomor 8.000.

“Sungguh terhormat bagi kami dari MURI untuk hadir dalam acara ini yaitu pemecahan rekor minum kopi serentak di lokasi dengan peserta terbanyak dan MURI berharap dengan rekor ini, kopi Flores bisa berjaya dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional,” tuturnya.

Pencapaian di tanah Flores ini melebihi rekor Indonesia sebelumnya, yaitu 50 ribu cangkir. Terakhir kali, pemecahan rekor terjadi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada 13 Januari 2013. Tentu saja pencapaian rekor kali ini dipersiapkan hingga matang sehingga bisa terkumpul data seakurat mungkin.

Chairman Tour de Flores, Primus Dorimulu, mengatakan bahwa panitia gerakan ini telah menyiapkan jaringan relawan yang melaporkan bagaimana orang minum kopi di setiap desa. Bahkan, data yang dikirim mencantumkan tanda tangan sang peminum kopi, serta foto-foto saat mereka minum kopi.

“Kami punya panitia lengkap di kabupaten, kecamatan, dan desa. Semua yang bekerja para relawan. Mereka kerja layaknya seperti pemilu, melaporkan bagaimana orang minum kopi di setiap desa, lalu lapor ke kecamatan, kecamatan ke kabupaten, baru disampaikan ke Labuan Bajo lewat smartphone,” ungkap Primus.

Tidak hanya minum kopi secara bersama-sama, mereka juga menemukan banyak orang minum kopi di pondok, rumah, pasar, restoran di laut, dengan satu kopi yang sama, kopi Flores. Bahkan, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya, mengatakan bahwa rekor ini menunjukkan kesungguhan masyarakat yang mempromosikan kopi Flores ke seluruh dunia.

“Sekarang, sebut saja kopi Flores mulai timur sampai barat, apakah dia tumbuh di Manggarai Barat, Manggarai Timur, Manggarai atau di Ngada atau di Adonara, kita sebut kopi Flores,” ujar Frans.

Lebu Raya berpesan agar sebagi orang Flores kita bangga dengan kopi Flores dan jangan merasa kopi di luar lebih enak dari kopi Flores padahal ternyata orang di luar NTT puja-puja kopi Flores.

“Kita mesti bangkit dan bangga dengan potensi yang dimiliki daerah ini yang membuat Flores memiliki kekayaan alam yang bagus dan keindahan obyek wisatanya baik di gunung maupun di pantai dan ragam adat budaya yang terus dilestarikan,” kata Frans.

Flores memiliki beberapa sentra produksi kopi robusta dan arabica yaitu Bajawa, Manggarai, Boawae, dan Lio. Kopi Flores telah diekspor ke luar negeri, dan memiliki reputasi sebagai minuman bercita rasa khas. (sak)