KONI Jatim Fokus Puslatda PON 2020
OLAHRAGA

KONI Jatim Fokus Puslatda PON 2020

Pasca pelantikan pengurus KONI Jawa Timur pada April lalu, beberapa agenda dan kegiatan akan disampaikan dalam rangkaian rapat anggota yang akan dilaksanakan pada 11-12 Juli 2017 di Hotel Mercure Surabaya.

“Rapat anggota bukan hanya menyampaikan kegiatan pasca pelantikan, namun juga rencana program Puslatda PON 2020 Papua,” ujar Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil, Selasa (11/7).

Menurutnya, berjalan tiga bulan sejak pelantikan pengurus, agenda beberapa kegiatan KONI Jatim sudah dilaksanakan. Hanya saja, ke depan yang lebih terpenting adalah agenda setting program Puslatda.

Rapat anggota KONI Jatim nanti, kata Nabil, juga mengevaluasi program periode kepengurusan tahun kemarin. “Ada evaluasi tahun kemarin, juga laporan kegiatan usai pelantikan sampai per 30 Juni. Semua program bidang KONI Jatim, harus berorientasi pada PON 2020,” terangnya.

Untuk itu, katanya, program KONI Jatim ke depan pada rapat anggota akan diserahkan kepada Prof Toho Cholik (pakar olahraga) sebagai pembicara atau yang memaparkan semua program. Yakni, seleksi atlet dan pemberdayaan pelarih. “Harus kita mulai dari sekarang. Agar design Puslatda menuju PON 2020 tidak menemui kesulitan,” ujar Nabil.

Mengenai soal atlet yang mengikuti Puslatda, Nabil menjelaskan, KONI Jatim tetap memberikan prioritas bagi atlet peraih medali, namun tidak menutup kemungkinan atlet lapis kedua secara periodik akan diberikan pendidikan dan pembinaan.

Tentu saja, pembinaan dan peningkatan prestasi bagi atlet lapis kedua, akan dilakukan pendataan agar pihak pengprov cabang olahraga (cabor) mendorong atlet untuk rutin mengikuti kejuaraan bagi lokal regional, nasional bahkan international. “Ini salah satu pemberdayaan atlet lapis kedua atau atlet yang tidak mendapatkan medali PON lalu,” tuturnya.

Untuk para pelatih, Nabil mengatakan, pada Mei lalu sampai pertengahan Juni, pihaknya sudah melakukan pendataan ulang bagi seluruh pelatih di semua cabor untuk dilakukan tes kompetensi.

Paling tidak, sebelum para atlet memasuki Puslatda para pelatih juga terlebih dahulu menjalankan tes kompetesi. “Ya sebelum pelaksanaan PON, KONI Jatim juga merencanakan program sertifikasi pelatih yang profesional,” pungkasnya.

Dalam rapat anggota tahunan KONI Jatim 2017, pesertanya adalah dua utusan pengurus KONI kabupten dan kota, dua utusan peserta 54 pengprov cabor. (ist)