Maskapai Garuda Indonesia akan membuka penerbangan langsung ke Rusia selambat-lambatnya Agustus mendatang. Frekuensi penerbangan ke Moskow akan sebanyak 3 kali seminggu, yakni 2 kali dari Denpasar, Bali dan 1 kali dari Jakarta.
“Alhamdullilah, Garuda sudah ada komitmen untuk terbang ke Moskow,” ucap Dubes RI untuk Rusia, M Wahid Supriyadi dalam keterangan pers di Kantor Kementrian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (5/7).
Penerbangan langsung dari Indonesia ke Moskow diharapkan semakin menarik wisatawan asal Negeri Beruang Merah untuk berkunjung ke Tanah Air.
“Selama ini kita kalau ke Rusia harus transit ke negara ketiga dan bisa memakan waktu 24 jam. Padahal jika ada penerbangan langsung, hanya memakan waktu 11 jam,” ungkapnya.
Berdasarkan data Kementrian Pariwisata, sekitar 85.000 turis Rusia berkunjung ke Indonesia pada tahun lalu. Sementara tahun ini, Indonesia memasang target untuk menarik 100.000 wisatawan dari Rusia. Hingga April 2017, sudah ada 45 wisatawan dari Rusia yang berkunjung ke Indonesia.
Angka tersebut dinilai relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan Rusia di Thailand yang bisa mencapai 1,5 juta dalam satu tahun. Hal itu karena didukung oleh adanya rute penerbangan langsung dari Thailand ke Rusia.
“Kalau Garuda terbang, bukan hanya membawa manusia tapi juga buah-buahan tropis dan sayuran yang menjadi barang eksotik di Rusia,” papar Wahid.
Selain membuka pintu pariwisata, penerbangan langsung ke Rusia juga merupakan peluang perdagangan produk buah sayuran dan buah. Menyusul embargo dari Uni Eropa dan Amerika, Rusia akan membalas dengan menghentikan impor produk buah dan sayuran serta produk susu dari mereka.
Pasar yang ditinggalkan oleh Rusia tersebut menawarkan peluang yang besar bagi produk buah dan sayuran dari Indonesia. “Produk-produk ini harus diangkut dengan cargo udara, tak mungkin dengan kapal karena bisa busuk,” tegas Wahid.
Satu pesawat Garuda Indonesia bisa mengangkut hingga 5 ton produk buah dan sayuran. “Buah-buahan tropis dan sayuran menjadi barang langka di Rusia. 1 Biji buah rambutan bisa dihargai Rp20.000,” pungkas Wahid. (ist)