30 Hasil Karya Sang Surya di Singgasana
PERISTIWA SENI BUDAYA

30 Hasil Karya Sang Surya di Singgasana

Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, merupakan momen yang pas untuk mengingatkan kepada para putra-putri, agar tidak lupa untuk berterima kasih kepada Ibunda atas semua perjuangannya yang tidak mengenal lelah. Kasih Ibu sepanjang jalan, yang tidak akan lekang oleh waktu.

Singgasana Hotel Surabaya bekerjasama dengan Fitri Art, menyelenggarakan pameran lukisan yang mengambil tema SANG SURYA. Tema ini mencerminkan bahwa seorang Ibu yang menjadi penerang bagi keluarganya, tidak lelah-lelahnya berjuang demi kebahagiaan keluarga.

Pameran lukisan yang diselenggarakan di Singgasana Hotel Surabaya ini diselenggarakan selama sebulan, 18 Desember 2019–17 Januari 2020 diikuti oleh 30 Seniwati (Pelukis Wanita) yakni Aliet, Amira Farras A, Aprilisfiya, Ardi Susanti, Debora, Dewi Lintang, Didi Dyan, Ega Mahardini, F Naurah Sahda A, Hesti Setyowati, Ida Fitriyah, Judhi AP, Laksmi Dwi Dartina, Lian M Margareta, Luluk Sri Handayani.

Juga ada N Dyaz, Nining Hari Wiko, Nur Azizah, Nurlaili, Nurmilisani, Paulina Soesri Handayani, R Nagayomi, S Murniati, S Hikmah, Setyaning Harini, Sri Muhartini, Tini Jameen, Ucik Retnoasih, Wahyu Iriani dan Zahra.

Mereka berasal dari beberapa kota di Jawa Timur & Jawa Tengah, Surabaya, Sidoarjo, Krian, Mojokerto, Bondowoso, Malang, Jombang, Kediri, Tulungagung, Pekalongan, Wonogiri dan Jogya.

Budhi Guntur Iriansah, GM Singgasana Hotel Surabaya menyampaikan bahwa memang harus diakui dunia seni lukis merupakan dunia yang menggairahkan dalam kehidupan, yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri.

“Kami sangat mengapresiasi semua karya yang telah diciptakan oleh seniwati-seniwati ini. Tanpa adanya seni, hidup ini seakan kurang lengkap dan gersang, datar begitu saja,” ujarnya saat pembukaan.

Dengan diadakannya pameran lukisan di Singgasana Hotel Surabaya diharapkan dapat memotivasi kepada para seniwati untuk berkarya dan berprestasi serta mampu menciptakan harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sukses dan jangan pernah lelah berkarya. Tunjukkan karya karya terbaik para wanita-wanita Indonesia masa kini dimata dunia,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ida Fitriyah seniman lukis asal Surabaya sekaligus ketua Panitia mengatakan bahwa tema “Sang Surya” diambil sesuai dengan nuansa Hari Ibu yang memiliki arti sangat luas.

“Ibu yang mempunyai kekuatan luar biasa dalam membesarkan putra-putrinya dan berusaha dengan gigih untuk mencetak generasi-generasi yang berkualitas,” ujar Ida Fitriyah.

“Semoga semangat dan perjuangan ibu bisa memberi motivasi para seniman seniman muda khususnya para wanita untuk terus berkarya dan berprestasi serta mampu menciptakan harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” (ita)