Ada tradisi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya saat penyematan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim.
Bila setiap tahun hanya diikuti secara simbolis oleh perwakilan ASN, kali ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyematkan secara langsung Satyalancana Karya Satya tersebut kepada 2.694 ASN Pemprov Jatim secara bertahap.
Penyematan tersebut dibagi menjadi banyak sesi dan tetap memenuhi protokol kesehatan. Setiap sesi hanya diikuti maksimal 75 orang ASN. Sebelum mengikuti acara tersebut, para ASN pun diharuskan mengikuti rapid test yang telah disediakan di lokasi acara.
Pembagian secara bertahap ini, kata Khofifah, karena tahun ini, total sebanyak 2.694 ASN di lingkungan Pemprov Jatim mendapatkan Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia.
Terdiri dari Satyalancana Karya Satya Masa Kerja 30 tahun sebanyak 902 orang, Masa Kerja 20 tahun sebanyak 724 orang, serta Masa Kerja 10 tahun sebanyak 1069 orang.
“Dengan jumlah sebanyak ini, maka kami lakukan penyerahannya secara bertahap. Apalagi tanda kehormatan ini adalah dari Presiden RI, sehingga penyematan langsung ini menjadi penghormatan dan apresiasi kami bagi seluruh ASN Pemprov Jatim,” kata Khofifah di Gedung Pemprov Jatim, Minggu (16/08).
Dengan menyematkan secara langsung, Khofifah berharap ini akan menjadi semangat dan motivasi bagi para ASN untuk terus mendedikasikan kinerja terbaiknya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. Selain itu, hal ini bisa menjadi kekuatan dan bentuk apresiasi bagi para ASN.
“Satyalancana Karya Satya ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 66/TK/Tahun 2020. Jadi ini merupakan tanda penghargaan kepada ASN yang telah berbakti selama 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun secara terus menerus, dan mereka dianggap memiliki dedikasi luar biasa dan loyalitas pada negara,” katanya.
Khofifah mengatakan, saat ini bukanlah era kompetisi, melainkan era kolaborasi dan sinergi. Untuk itu ia meminta seluruh ASN untuk menguatkan kolaborasi dan sinergitas baik internal maupun eksternal.
Diantaranya dengan memperkuat gerakan Bangga Buatan Indonesia. Selain itu, antara satu OPD dengan yang lainnya dapat membangun kolaborasi seperti business matching antara Disperindag, Dinas Koperasi UMKM, Dinas Pertanian dan Peternakan.
“Di era yang penuh dengan perubahan yang sangat cepat ini, ASN dituntut untuk mampu cepat beradaptasi terutama soal teknologi. Sebagai contoh di masa seperti ini seringlah mengikuti Webinar, sehingga setiap program harus berbasis data scientific dan melibatkan scientist,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah kembali mengutip pesan dari Prof. Rhenald Kasali saat Raker Keselarasan Tatanan Baru Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial beberapa waktu lalu, bahwa saat ini dibutuhkan narasi yang membangun optimisme, persaudaraan dan memberikan kekuatan untuk terus melaju ke depan.
“Kalau kita menyampaikan sesuatu yang positif maka yang terbangun adalah optimisme, kalau kita menarasikan sesuatu yang destruktif maka yang muncul adalah negatif,” katanya.
Untuk itu, ia mengajak para ASN untuk menyampikan narasi tersebut melalui status aplikasi pesan singkat maupun media sosial yang dimiliki, terlebih saat ini menjelang HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti.
“Sampaikan pesan-pesan nasionalisme, sampaikan pesan-pesan heroisme. Kebetulan kita berada di kota pahlawan, ini menjadi pendorong kita hari ini untuk terus bersemangat, bekerja lebih baik, lebih keras, lebih profesional dan lebih sistemik lagi,” katanya.
Di akhir, Khofifah kembali mengingatkan ASN untuk menjaga netralitas. Apalagi, 9 Desemner mendatang 19 kab/kota di Jatim akan melaksanakan pilkada serentak. “Jaga netralitas ASN, jaga marwah Pemprov Jawa Timur, bangun demokrasi secara berkualitas,” pungkasnya. (ita)