Kanwil Ditjen Pajak Jatim I menggandeng sivitas akademika menggelar Olimpiade Forum Tax Center Surabaya (OFTCS) 2024. Bertema ‘Tingkatkan Kebersamaan Melalui Kompetisi Pajak’, kompetisi ini bisa menjadi wadah mahasiswa mengembangkan dan mempersiapkan mahasiswa menjadi bagian kepemimpinan di masa mendatang.
OFTCS 2024 diikut 17 perguruan tinggi di Surabayya dengan jumlah 90 peserta 30 tim, yaitu Unair, Unesa, UIN Sunan Ampel, UPN Veteran Jawa Timur, Poltek Ubaya, STIE Mahardhika, STIE Indonesia, Untag, Ubhara, Universitas Ciputra, Universitas Dr. Soetomo, UHW Perbanas, UK Darma Cendika, UK Widya Mandala, UK Petra, UPH, dan Universitas Widya Kartika.
Pada babak grand final di Aula Lt 8 Kanwil DJP Jatim I, Jagir Wonokromo Surabaya, Selasa (02/07) lalu itu, untuk menjadi juara, selain cerdas cermat, masing-masing tim harus melewati tahap penyelesaian soal-soal perpajakan dalam bentuk pilihan ganda, studi kasus, dan diakhiri debat tema perpajakan.
Akhir keluar sebagai pemenang OFTCS 2024 adalah tim UK Petra, tim Poltek Ubaya juara 2, serta tim Universitas Widya Kartika juara 3. tim Ubhara dan STIE Mahardhika juara Harapan 1 dan 2.
Kepala Kanwil DJP Jatim I Sigit Danang Joyo menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi aktif dari perguruan tinggi di Surabaya selama ini. Menurutnya OFTCS menjadi bagian dari rangkaian kegiatan spektakuler dan memperingati Hari Pajak 2024.
“Kegiatan ini menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa dalam pengembangan potensi diri, mempersiapkan para mahasiswa menjadi bagian dari kepemimpinan di masa mendatang. Selamat bagi yang meraih juara dan jangan patah semangat bagi yang belum berkesempatan karena akan ada olimpiade lagi tahun depan,” kata Sigit usai acara.
Menurut Sigit, Forum Tax Center Surabaya yang memiliki ide OFTCS 2024, dengan menyasar mahasiswa perguruan tinggi sebagai peserta dengan tujuan mengajak mereka benar-benar memahami pajak.
“Tentu tujuannya adalah mulai mengajak teman-teman mahasiswa bukan hanya memahami pajak tapi betul-betul juga bisa membawa sosialisasi terkait pajak ini kepada masyarakat secara umum sejak dini. Karena di negara-negara lain itu sejak dari SD, pajak itu sudah dikenalkan salah satunya dengan cara olimpiade. Nah kita juga begitu,” terang Sigit.
Sigit menambahkan, melalui olimpiade tersebut, bisa menjadi modal bagus mahasiswa berkarir di masa depan sebagai penerus bangsa. Sebab mereka bisa menjadi pegawai pajak atau konsultan pajak atau dosen.
“Pilar inilah yang penting kalau kita ingin membangun sistem perpajakan di Indonesia. Bisa bersinergi sejak awal sama-sama memiliki pemahaman yang baik, profesional, berdedikasi, dan berintegritas,” ungkap Sigit.
Sebab, tambah Sigit, membangun sistem pajak yang baik dan berintegritas tidak mungkin hanya dilakukan dari internal Direktorat Jenderal Pajak saja. Sehingga harus ada partisipasi dari pihak wajib pajak dan stakeholder.
“Orang kalau dengar pajak adalah sesuatu hal yang memusingkan atau menakutkan. Karena itu kegiatan ini juga menjadi salah satu referensi edukasi masyarakat yang mungkin bisa lebih diterima,” katanya.
Ketua Forum Tax Center Surabaya Nobertus Purnomo Lastu berharap sinergi yang digagas bersama Kanwil DJP Jatim I dapat memacu semangat tax center mewarnai kegiatan di kampus masing-masing dalam upaya meningkatkan kompetensi segenap sivitas akademika di bidang perpajakan, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan institusi perpajakan. (ita)